Pendidikan

Syiar Ramadan, UIN Maliki Malang Bahas Sinergi dengan PP Mamba'ul Ma'arif Denanyar

Kamis, 29 April 2021 - 14:19 | 39.39k
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag saat berbincang dengan KH. Abdussalam Shohib, Pengasuh Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar. (Foto: Tangkapan Layar)
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag saat berbincang dengan KH. Abdussalam Shohib, Pengasuh Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar. (Foto: Tangkapan Layar)

TIMESINDONESIA, MALANGSyiar Ramadan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) membahas Optimalisasi Kerjasama UIN Maliki Malang dengan Pesantren.

Acara ini menghadirkan narsumber KH. Abdussalam Shohib, Pengasuh Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar dan Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag sebagai moderatornya. Syiar tersebut dilangsungkan melalui streaming YouTube pada Rabu (28/4/2021) pukul 20.00 WIB.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Pesantren adalah basis yang kuat. Di sana mengajarkan pendidikan agama sekaligus kebangsaan," ujar Prof Abdul Haris, Rektor UIN Maliki Malang.

KH. Abdussalam Shohib menyampaikan, Pondok Denanyar lahir pada tahun 1917 dan sudah melewati satu abad. Sejarah mengatakan, Denanyar merupakan pendiri pondok putri pertama pada tahun 1920.

Dr. Abdul Haris b

Pada waktu tersebut sempat menjadi kontroversi. Apabila Raden Ajeng Kartini yang memperjuangan eksistensi perempuan, di Pondok Pesantren ada Mbak Bisri yang memperjuangkannya.

"Ini saya kira yang belum diekspos. Sebagai kiai yang punya pandangan terhadap emasipasi perempuan, dan ini saya kira perlu disuarakan agar masyarakat Indonesia tahu kalau Pondok Pesantren pun punya perhatian yang luar biasa pada emansipasi," ujar Haris menanggapi.

KH. Abdussalam Shohib menjelaskan, asal mula adanya pondok putri di Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar ditinjau dari anak-anak tetangga perempuan yang secara hukum dan secara fiqih mereka juga harus memahami aturan-aturan agama dan syarat-syarat agama.

Setiap harinya santri putri ikut pengajian di Ponpes Denanyar dan sebagian dari mereka rumahnya jauh. Dan pulang pergi di jaman tersebut pada waktu malam belum ada lampu apalagi gojek. Kemudian dari situlah Mbah Bisri memiliki keinginan untuk membuka pondok putri.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Luar biasa dan ini amat sangat relevan di Bulan April ini bulan emansipasi dan salah satu santri putri yang mondok di sini adalah istri saya," kata Prof Abdul Haris, Rektor UIN Maliki Malang dalam Syiar Ramadan edisi Rabu (28/4/2021). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES