Wisata

Gubernur Anies Baswedan Terus Komitmen Kembangkan Wisata Kota Tua

Kamis, 29 April 2021 - 09:51 | 35.10k
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan setelah memberikan sambutan di wisata Kota Tua, Jakarta. (FOTO: Dok Pemrov DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan setelah memberikan sambutan di wisata Kota Tua, Jakarta. (FOTO: Dok Pemrov DKI Jakarta)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, Kota Jakarta memiliki sejarah yang panjang dan semuanya berawal dari kawasan seluas 240 hektar, dari Sunda Kelapa, hingga Kota Tua.

Dalam perjalanannya yang hampir 5 abad kawasan ini terus menerus mengalami transformasi, dari pusat pemerintahan, perdagangan menjadi pusat wisata yang dikenal kenal sekarang.

"Kita melanjutkan transformasi tersebut, melalui Head of Agreement (HoA) antara Jakarta Experience Board/PT Jakarta Tourisindo (JXB), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) di Halaman Museum Fatahillah, Kota Tua," katanya, Kamis (29/4/2021).

Anies menjelaskan, kesepakatan bersama ini membentuk Joint Venture (JV) dalam rangka percepatan pengembangan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa, sebagai destinasi wisata yang ramah pejalan kaki di utara Jakarta.

"Sejak zaman bang Ali Sadikin, upaya mentransformasi Kota Tua sudah mulai dilakukan. Bedanya, kali ini kita melakukannya dengan cara yang baru, sehingga lebih optimis meraih sukses," jelasnya.

Cara baru tersebut lanjut dia adalah Kolaboratif, Masif dan Terstruktur. Kolaboratif itu melibatkan banyak pihak, pusat, daerah, swasta, UKM, dan pakar. Masif adalah yang dikelola bukan sejumlah bangunan tua saja, tetapi sebagai kesatuan kawasan dari Sunda Kelapa, hingga Kota Tua. Dan Terstruktur adalah melalui pembentukan JV yang diberi banyak fleksibilitas dan otoritas untuk mengelola.

Kata Anies, pihaknya ingin memanfaatkan masa lalu bukan untuk bernostalgia semata, tetapi untuk menciptakan peluang ekonomi sekaligus memberi kesempatan bagi generasi mendatang untuk belajar. Sehingga pengembangan Kota Tua ini tetap mengangkat masa lalu, tetapi tetap berorientasi ke masa mendatang. Tua tetapi modern dan dinamis.

"Kita tidak ingin menjadikan Kota Tua sebagai destinasi wisata semata, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi yang dinamis, yang mengundang orang untuk berkarya. Ada kehidupan di Kota Tua, dan kehidupan itulah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang," katanya.

Mantan Mendikbud RI itu menjelaskan, transformasi Kota Tua dan Sunda Kelapa adalah kerja panjang. Ibarat lari maraton. Perlu waktu panjang dan kesinambungan energi luar biasa, sehingga kerjasama dari para stakeholder mutlak diperlukan. Tanpa kolaborasi, akan kehabisan tenaga di tengah jalan.

Pihaknya pun mengapresiasi dukungan dari Kementerian BUMN, melalui Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk mengembangkan Kota Tua dan Sunda Kelapa. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk ikut mempromosikan Kota Tua, dan menjadikannya hadir dalam kalender event nasional maupun dunia.

"Terima kasih atas dukungan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, untuk merawat narasi tentang Kota Tua dalam khazanah sejarah dan budaya kita," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES