Peristiwa Internasional

Gerhana Bulan Tahun 2021 akan Terjadi Dua Kali

Rabu, 28 April 2021 - 15:32 | 96.73k
Ilustrasi - Gerhana Bulan. (FOTO: Reuters)
Ilustrasi - Gerhana Bulan. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Fenomena alam gerhana bulan pada tahun 2021 akan terjadi dua kali. Terdekat, gerhana bulan total akan terjadi pada 26 Mei 2021.

Selanjutnya, terjadi gerhana bulan parsial pada 19 November 2021. Demikian dilansir dari earthsky.org.

Biasanya, gerhana bulan terjadi kurang lebih dua minggu setelah gerhana matahari.

Gerhana pertama tahun 2021 akan terjadi saat bulan purnama melewati bayangan gelap umbral bumi. Jenis gerhana bulan total terakhir terjadi 21 Januari 2019 lalu.

Sekitar dua minggu setelah gerhana bulan total 26 Mei, bulan baru akan berada tepat di depan matahari untuk menghadirkan gerhana matahari cincin, dimana anulus atau cincin tipis mengelilingi siluet bulan baru. 

Melansir BBC.com, pada 26 Mei 2021, Bulan akan terhalang oleh umbra gelap Bumi. Artinya, Bulan dalam kondisi ini akan tertutup bayangan planet Bumi.

Masyarakat di Lingkar Pasifik, yakni wilayah geografis yang mengelilingi Samudera Pasifik, akan dapat menyaksikan gerhana bulan total. Namun di Indonesia, penampakan gerhana bulan tidak bisa dilihat dengan baik.

Sekitar enam bulan setelah gerhana bulan total pada 26 Mei, gerhana bulan parsial akan terjadi pada 19 November 2021. Selanjutnya gerhana matahari total akan terjadi pada 4 Desember 2021, enam bulan setelah gerhana matahari cincin pada 10 Juni 2021.

Gerhana Bulan Total
Perlu diketahui, gerhana bulan terjadi ketika bayangan bumi menghalangi cahaya matahari, yang sebaliknya memantulkan bulan.

Sedangkan Gerhana Bulan Total terjadi ketika bayangan penuh bumi (umbra) jatuh di bulan. Sinar matahari yang melewati atmosfer bumi tersebar dan dibiaskan kembali ke bulan.

Gerhana Bulan Parsial
Gerhana bulan parsial adalah kondisi ketika matahari, bumi, dan bulan tidak sejajar. Bayangan bumi terlihat seperti menutupi sebagian bulan.

"Apa yang orang lihat dari Bumi selama gerhana bulan parsial tergantung pada bagaimana matahari, bumi dan bulan berbaris," demikian keterangan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Selain gerhana bulan total dan parsial ada pula gerhana bulan penumbral. Gerhana ini bisa disebut tidak menarik untuk disaksikan. Bulan akan berada dalam bayangan samar di luar bumi (penumbral). Demikian penjelasan tentang gerhana bulan yang akan terjadi pada tahun 2021. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES