Gaya Hidup

Mengenal Batik Complongan, Batik Unik Khas Indramayu

Rabu, 28 April 2021 - 15:24 | 238.61k
Salah satu kain batik Indramayu yang menggunakan teknik complongan. (FOTO: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Salah satu kain batik Indramayu yang menggunakan teknik complongan. (FOTO: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYUKabupaten Indramayu mempunyai teknik membuat batik yang khas dan tidak ada di tempat lain, yakni Batik Complongan. Teknik ini sudah lama dikuasai oleh para pembatik di Indramayu, salah satunya adalah di gerai Batik Indra.

Complongan sendiri merupakan suatu teknik dalam membatik, dengan cara dilubangi menggunakan jarum hingga membentuk motif. Istilah ini berasal dari bahasa Indramayu yang artinya melubangi. Nantinya dalam proses pewarnaan kain batik, akan menghilangkan lubang halus yang ada di kain tersebut. 

Menurut Eha selaku istri dari pemilik Batik Indra, sudah sejak turun temurun dari kakek buyut teknik Batik Complongan diterapkan. Karena, teknik Batik Complongan merupakan teknik batik khusus yang hanya ada di Indramayu. 

kain-batik-Indramayu-2.jpg

"Khasnya Batik Complongan itu ada motif titik-titiknya yang berasal dari tusukan jarum," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (28/4/2021).

Eha menceritakan, dalam proses teknik Batik Complongan ini, kain yang akan dibatik ditusuk-tusuk dengan menggunakan jarum khusus. Jarum yang digunakan terdiri dari kumpulan jarum kecil berdiameter sekitar 0,5 milimeter, yang disatukan dalam sebuah balok kayu.

Tidak semua bagian kain dilubangi. Hanya bagian tertentu sesuai keinginan pembatiknya. Setelah ditusuk-tusuk, kemudian diwarnai. "Satu kain ukuran 2 x 0,5 meter, membutuhkan waktu sebulan," ujarnya.

Karena keunikan Batik Complongan, lanjut Eha, pernah memecahkan rekor Original Rekor Indonesia (ORI) saat perayaan Hari Jadi ke 492 Kabupaten Indramayu. Dalam pemecahan rekor tersebut, dilakukan teknik Batik Complongan di atas kain sepanjang 100 meter selama 492 detik.

Karena keunikannya tersebut, lanjut Eha, dalam satu kain Batik Complongan khas Kabupaten Indramayu ini bisa dijual hingga mencapai jutaan rupiah. "Bisa sampai 4 jutaan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES