Pemerintahan

Gandeng CSR dan NGO, Bappeda Jatim Target Ringankan APBD dalam Pembangunan

Selasa, 27 April 2021 - 21:58 | 76.77k
Kepala Bidang Perencanaan, Pengengendalian dan Evaluasi Pembangungan Daerah Bappeda Jatim, Ikmal Putra. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Kepala Bidang Perencanaan, Pengengendalian dan Evaluasi Pembangungan Daerah Bappeda Jatim, Ikmal Putra. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Jatim menggandeng perusahaan CSR (Corporate Social Responsibility) dan NGO (Non Goverment Organization) dalam upaya pembangunan Jawa Timur dengan target meringankan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Jawa Timur. 

Melalui forum rapat Koordinasi Kemitraan Pembangunan, Selasa (27/4/2021) di Hotel Bumi Surabaya, Bappeda Jatim mengundang Forum Perusahaan CSR, NGO dan UN (Unites Nation) untuk bertemu dan saling sinergi membangun Jawa Timur.

Kepala Bidang Perencanaan, Pengengendalian dan Evaluasi Pembangungan Daerah Bappeda Jatim, Ikmal Putra mengatakan bahwa forum kemitraan dengan perusahaan CSR dan NGO tersebut sudah dilaksanakan sejak 5 tahun yang lalu di Provinsi Jawa Timur.

"Ini adalah pembiayaan alternatif, jadi pembiayaan pembangunan non APBD, non APBN yang dikoordinasikan dengan NGO, UN maupun forum perusahaan CSR," ujar Ikmal.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa melalui forum tersebut diharapkan NGO, UN dan perusahaan CSR  mampu untuk mendukung kinerja utama Gubernur Jawa Timur. Ikmal juga mengatakan bahwa forum rapat koordinasi tersebut adalah untuk mempertemukan NGO dengan perusahaan dan menyampaikan apa yang menjadi prioritas Gubernur Jatim dalam pembangunan.

"Meminta mereka berkontribusi dalam pembangunan di Jawa Timur," ungkap Ikmal.

Bappeda-Jatim-2.jpg

Ada lebih dari 10 NGO yang bergabung dalam forum tersebut dan lebih dari 40 forum perusahaan CSR yang juga tergabung. Dimana rata-rata NGO dan UN yang turut serta adalah NGO dan UN Internasional seperti Unicef.

"Goals-nya adalah terjadi sinergi antara pemerintah Provinsi Jatim dengan negara donor yang masuk di  Jawa Timur dengan UN yang ada di Jawa Timur dan forum CSR berkontribusi di sana," ungkap Ikmal.

Sementara itu, Chief Office Unicef  Field Office Surabaya, Ermi Ndoen menyampaikan bahwa sebagai mitra pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Unicef memiliki misi memperjuangkan hak-hak anak di Jawa Timur agar bisa terpenuhi melalui agenda pembangunan di Jatim.

"Disini banyak teman-teman privat sektor yang mungkin bisa berdiskusi dengan kami untuk sama-sama memenuhi apa yang menjadi amanah pemerintah terutama memperjuangkan hak anak di Jawa Timur," ujar Ndoen.

Melalui berbagai program yang Unicef bawa seperti program kesehatan, pendidikan, perlindungan tehadap anak, ketersediaan air bersih sampai dengan kebencanaan. Ia berharap peserta yang hadir pada rapat tersebut bisa  sama-sama menjadi mitra Unicef dalam membangun Jawa Timur.

Dalam rapat tersebut, beberapa perusahaan, dan instansi tertarik untuk bergabung menjadi mitra Unicef. Menanggapi hal tersebut, Ndoen mengatakan bahwa artinya misi yang dibawa Pemprov Jatim untuk peduli terhadap hak anak telah berhasil.

"Kalau itu terjadi, itu berarti misi yang dibawa oleh Pemprov jatim dalam membuat suatu koordinasi kemitraan ini tercapai karena sebenarnya, bagaimana semua berkoordinasi untuk bisa membantu pemerintah Jatim," tutup Ndoen usai mengikuti rapat yang dilaksanakan Bappeda Jatim tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES