Hasil Anak Millenial, Sarung Kanjeng Siap Dipasarkan

Selasa, 27 April 2021 - 20:23 | 126.07k

Model saat memakai sarung batik bernama Sarung Kanjeng hasil kolaborasi anak-anak millenial Indonesia (Foto: Dokumen Sugito)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selama ini, sarung batik dikenal mempunyai corak dan motif paten yang diwariskan turun-temurun. Akan tetapi, sebuah brand sarung batik dari Kota Pekalongan muncul dan menawarkan konsep sarung dengan inovasi desain yang selaras dengan gerak zaman. Bernama Sarung Kanjeng, brand satu ini diinisiasi oleh anak-anak muda milenial yang ingin mempopulerkan terobosan motif kekinian dengan tetap berangkat dari khazanah tradisi. Seperti motif yang bertemakan “Serial Kaligrafi Aksara Jawa”.

Seniman yang terlibat dalam produksi ini, Sugito, menjelaskan motif tersebut merupakan hasil kolaborasi anak-anak muda dan seniman dari Magetan.

Pengembangan motif ini menurut si kreator bertujuan untuk mendekatkan pengetahuan aksara Jawa kepada anak-anak muda. Mereka adalah pasar utama Sarung Kanjeng.

“Agar dapat memperkenalkan pengetahuan aksara Jawa dan falsafahnya. Sehingga mereka pun bangga dengan akar budayanya,” ujar Produsen Sarung Kanjeng, Sugito saat ditanya TIMES Indonesia di Jakarta, Selasa (27/4/2021).

Sebagai produk lokal yang mengusung visi budaya, Sarung Kanjeng menggaet seniman untuk berkolaborasi dalam mengeksplorasi motif desain dan menggemakan narasi nilai di baliknya.

Diantaranya berkolaborasi dengan Sarah Monica dan Sugito Ha Es. Salah satu motif yang dikreasikan oleh Sugito adalah “Eling Lan Waspada”.

“Terinspirasi dari bait tembang macapat Sinom, Eling Lan Waspada merupakan petikan dari serat Kalatidha, karya pujangga Nusantara R. Ng. Ranggawarsita,” tambah Sugito.

Sejauh ini, sejak berdiri tahun 2018 Sarung Kanjeng sudah menghasilkan ratusan motif yang tercipta dan tersebar di pasar. Motif kekinian yang dipadu dengan kualitas bahan yang nyaman membuat Sarung Kanjeng sebagai pilihan outfit sehari-hari bagi para muda-mudi.

“Harapannya, Sarung Kanjeng ingin terus melebarkan sayap menjangkau sekaligus menciptakan publik sarung batik yang lebih luas,” pungkas Sugito. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.