Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] KRI Nanggala 402 Tenggelam Akibat Tembakan Rudal

Selasa, 27 April 2021 - 14:04 | 161.09k
Sebuah Informasi KRI Nanggala-402 tenggelam akibat tembakan rudal.
Sebuah Informasi KRI Nanggala-402 tenggelam akibat tembakan rudal.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam akibat tembakan rudal. Dalam informasi yang beredar di Twitter tersebut menyatakan bahwa tembakan rudal itu berasal dari kapal selam kelas nuklir Perancis SSN Emeraude yang sedang menyaksikan latihan TNI di Selat Bali.

Narasi yang beredar adalah akun Ibeqibarin yang mengunggah narasi itu di Facebook, Minggu (25/4/2021) dengan mengutip unggahan Twitter dari @plato_ids. Berikut isi unggahannya: 

Rekan intelijen di Jerman mengabarkan tenggelamnya KRI Nanggala 402 akibat terkena tembakan rudal kapal selam kelas nuklir Perancis SSN Emeraude yang sedang menyaksikan latihan TNI di selat bali | terjadi persaingan bisnis kapal selam antara Perancis dan Jerman | *infovalid

Lihat Foto Tangkapan layar unggahan hoaks yang menyebut KRI Nanggala-402 tenggelam akibat tembakan rudal kapal Perancis

cek fakta KRI Nanggala ditembak rudal 2Sumber: Tangkapan layar Twitter

CEK FAKTA

Hasil penelusuran TIMES Indonesia informasi KRI Nanggala 402 tenggelam akibat tembakan rudal, tidak benar. Tidak ada informasi atau keterangan resmi yang menyebutkan bahwa penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam akibat tembakan rudal.

Menurut penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia di mesin pencari, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad memastikan bahwa kabar KRI Nanggala-402 tenggelam terkena rudal adalah hoaks. 

"Tidak benar," kata Riad saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2021). 

Sebelumnya, analisis awal tenggelamnya KRI Nanggala-402 lebih pada faktor alam. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, dari sejumlah laporan awal penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini juga bukan karena kesalahan manusia mau pun black out atau mati listrik. 

"Sudah kita evaluasi dari awal, saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," kata Yudo, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Kendati demikian, pihaknya perlu mengangkat badan kapal terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal selam itu. 

Yudo berkeyakinan tidak ada kelalaian manusia karena saat proses menyelam sudah melalui semua prosedur yang ada. Prosedur itu yakni saat menyelam ada laporan penyelaman. 

Kemudian, terdengar dari sea rider penjejak bahwa KRI Nanggala-402 telah melaksanakan peran persiapan bertempur, menyelam, dan sebagainya. Terkait keretakan yang dialami KRI Nanggala, Yudo menyebut penyebabnya adalah tenggelamnya kapal yang berada di luar jangkauan kedalaman maksimal. Sesuai saran pabrikannya, KRI Nanggala-402 dapat menyelam pada kedalaman 250-500 meter. 

Namun diduga kapal tersebut tenggelam hingga kedalaman 850 meter di bawah permukaan laut. 

"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan. Karena memang terjadi tekanan kedalaman yang sekian dalamnya sampai 700-800 meter ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," ujarnya.

cek fakta KRI Nanggala ditembak rudal 6Sumber: [HOAKS] KRI Nanggala-402 Tenggelam Ditembak Rudal Kapal Selam Perancis | Kompas

Mengenai kronologi tenggelamnya KRI Nanggala 402 juga diberitakan oleh TIMES Indonesia.

Kapal selam buatan Jerman itu mengikuti latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021.

Sesuai rencana, kapal selam ini hendak melakukan latihan tembak torpedo kepala perang pada Rabu (21/4/2021) dini hari. Latihan dimulai sekitar 02.30 WITA.

Lalu pada 03.00 WITA, KRI Nanggala-402 izin menyelam pada kedalaman 13 meter untuk persiapan menembak torpedo. Sesuai prosedur dalam penembakan tersebut kapal selam didampingi sea rider penjejak yang di dalamnya ada unsur Kopaska.

Nantinya jika torpedo meluncur, maka sea rider akan mengikuti. Saat itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.

Sekitar 03.30 WITA, KRI lain yang terlibat latihan memeriksa torpedo warning dan dalam hal ini unsur lain sudah persiapan torpedo meluncur.

Namun menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono  sekitar 03.46 WITA, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan mulai menyelam dan tak terlihat. "Jadi untuk penembakan tersebut harus menyelam," kata dia.

Sejak 03.46 Wita hingga 04.46 Wita saat jadwal penembakan, pemanggilan terus dilakukan KRI Nanggala tapi tidak ada respons.

"Harusnya saat tenggelam tadi, masih ada periskop pasti kelihatan. Ini tak ada periskop dan komunikasi saat itu tidak terjalin," imbuhnya.

Sesuai jadwal, estimasi KRl Nanggala-402 harusnya timbul ke permukaan pukul 05.15 Wita. Karena tidak juga ke permukaan, maka saat itu dilakukan prosedur sublook.

Setelah tiga jam pencarian, prosedur berganti menjadi submiss yakni status kapal selam hilang. KRI Nanggala-402 dinyatakan submiss pada 06.46 Wita.

"Sehingga seluruh unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanakan pencarian dan latihan kita tunda," kata dia.

cek fakta KRI Nanggala ditembak rudal 3Sumber: Kronologi Lengkap Tengelamnya KRI Nanggala-402 di Perairan Laut Utara Bali | TIMES Indonesia

Yudo juga menyebut seluruh awak KRI Nanggala-402 dinyatalan gugur dalam insiden naas tersebut.

"Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian," ucap Yudo, Minggu (25/4/2021).

Dijelaskan, pencarian KRI Nanggala-402 dilakukan oleh KRI Rigel dengan menggunakan multibeam echosounder untuk mendeteksi citra bawah air.

Pendeteksian itu juga dibantu oleh MV Swift Rescue dari Singapura. MV Swift Rescue mengeluarkan ROV untuk menindaklanjuti kontak bawah air.

"ROV Singapura mendapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur yaitu yang tepatnya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter," imbuh dia.

Sejumlah body part dari KRI Nanggala-402 juga ditemukan di sekitar lokasi pencarian, diantaranya kemudi kapal, pakaian escape suit MK11, dan badan kapal.

"Ini bagian-bagian yang terbuka, ini berserakan, memang tidak terlalu jelas karena mungkin dalamnya laut masih pagi tadi mungkin belum terlalu terang, ya ini masih bagian-bagian dari dalamnya kapal," tutur Yudo.

cek fakta KRI Nanggala ditembak rudal 4Sumber: KSAL: KRI Nanggala 402 Terbelah Jadi Tiga Bagian | TIMES Indonesia

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara resmi menyatakan 53 kru KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) gugur dalam tugas. "Berdasarkan bukti-bukti otentik, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala 402 telah tenggelam, dan seluruh awaknya telah gugur," ucap Panglima TNI dalam konferensi pers yang disiarkan langsung Puspen TNI dari Bandara Ngurah Rai, Bali, Minggu sore (25/4/2021).

Hadi tampak berkaca-kaca saat menyampaikan kabar itu. Kata-katanya sempat terbata. Diam sesaat sebelum berkata; "gugur". "Saya nyatakan bahwa 53 personil yang on board di KRI Nanggala 402, telah gugur," kata Panglima TNI dengan suara lirih menahan sedih.

Menurut Hadi, ke-53 prajurit prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan utara Bali. "Atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI, saya selaku Panglima TNI, saya sampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh prajurit yang gugur. Semoga Tuhan Yang Maha Besar memberikan keikhlasan, kesabaran dan ketabahan," tandas Hadi.

cek fakta KRI Nanggala ditembak rudal 5Sumber: Panglima TNI Hadi Tjahjanto: 53 Kru KRI Nanggala 402 Gugur | TIMES Indonesia

KESIMPULAN

Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi mengenai penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam akibat tembakan rudal, merupakan informasi yang salah. Karena informasi tersebut tidak mencantumkan sumber resmi, dan belum ada data atau keterangan resmi terkait hal tersebut.

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tentang penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam akibat tembakan rudal dalam kategori Misleading Content (konten menyesatkan). Misleading Content terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES