Ekonomi

Cerita DuaPao, Biro Perjalanan Wisata Internasional Berjuang di Tengah Pandemi

Senin, 26 April 2021 - 15:37 | 97.73k
Peserta perjalanan wisata internasional ke Turki yang diorganisir DuaPao pada Maret lalu. (FOTO: DuaPao for TIMES Indonesia)
Peserta perjalanan wisata internasional ke Turki yang diorganisir DuaPao pada Maret lalu. (FOTO: DuaPao for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Bicara ekonomi di tengah pandemi Covid-19, tentu saja pariwisata merupakan sektor paling terpukul. Terbaru, World Tourism Organization (UNWTO) pada Januari merilis penurunan wisata global sebanyak 87 persen dibandingkan tahun 2020.

Bersama DuaPao TIMES Indonesia mencoba mengetahui cerita di balik perjuangan biro perjalanan wisata internasional untuk tetap bertahan selama wabah berlangsung.

wisata internasional 2

Berdiri lima tahun silam, DuaPao telah menikmati manisnya bisnis perjalanan wisata internasional. Terhitung sudah ratusan trip dengan volume pelanggan berjumlah ribuan, setia menikmati layanan perusahaan asal Sidoarjo ini.

Bahkan, sebelum pandemi, hampir setiap pekan DuaPao memberangkat rombongan perjalanan ke Eropa. Biro perjalanan ini bisa cepat diterima masyarakat luas lantaran berani menawarkan destinasi wisata internasional dengan harga terjangkau.

Bayangkan, hanya dengan Rp 9 juta, pelanggan sudah menikmati liburan ala sultan ke Turki. Itu sudah termasuk fasilitas hotel minimal bintang empat, tiket pesawat PP, dan asuransi kesehatan. Negara tujuan yang ditawarkan pun seringkali di luar Asia Tenggara, seperti Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika.

"Kenapa kami kurang ambil Asia Tenggara, karena ciri khas DuaPao kan fokus ke tiket promo harga terjangkau. Nah, di Asia Tenggara orang nggak perlu travel agent untuk dapatkan itu. Bahkan banyak yang milih backpacker-an kalau Asia Tenggara," jelas Hartina Ayu, Administrasi Pelayanan DuaPao.

Selain trip dengan harga terjangkau, DuaPao juga menyediakan layanan perjalanan privat seperti kunjungan kerja ke luar negeri, studi banding kantor, atau bagi pasangan yang ingin berbulan madu.

"Semua itu dapat terorganisir dengan baik dan terjangkau harganya karena pemiliknya sendiri hobi banget jalan-jalan. Basic-nya emang backpacker. Jadi paham banget gimana caranya liburan murah tapi tapi tetap high class," ungkap Tina -sapaan akrab Hartina.

dua-pao.jpg

Namun semua berubah saat virus asal Wuhan Tiongkok itu menyerang dunia. Bisnis ini berhenti total. Negara-negara Eropa ketat menerapkan lockdown. Tidak ada yang berminat untuk liburan, semua memilih menyelamatkan nyawanya masing-masing.

Namun beruntungnya karyawan DuaPao tidak sampai di-PHK. Mereka diminta untuk  bekerja dari rumah. Apa yang dikerjakan? Ternyata pandemi menuntut mereka untuk beradaptasi, banting setir dari jual paket liburan ke jual sepeda.

"Iya benar kami alih profesi jadi importir barang-barang Cina. Pandemi ini kan orang pada hobi main sepeda, kami jual itu. Ada juga sepatu, tas, dan barang impor lainnya. Luar biasa pokoknya harus survive, deh," ujarnya bercerita.

Baru pada bulan Agustus tahun 2020, angin segar berhembus. Pemerintah kembali membuka pemberangkatan ibadah umroh. Karyawan DuaPao kembali masuk kantor untuk mempersiapkan hal tersebut.

Memasuki akhir tahun, trip liburan menyusul untuk dibuka. Namun baru untuk negara Turki yang memungkinkan. Tahun ini, UNWTO terus menyerukan koordinasi yang lebih kuat pada penerapan protokol perjalanan antar negara untuk memastikan pariwisata dimulai kembali dengan aman.

Safevacation in New Normal Era with DuaPao

Mengusung tema Safevacation, DuaPao menawarkan paket liburan yang aman dan nyaman meski pandemi masih berlangsung. Jaminan asuransi kesehatan menjadi penting dalam hal ini.

Berikutnya adalah pembatasan jumlah peserta tur. Maksimal 50 persen dari kapasitas normal. Dalam satu rombongan masing-masing diberi satu pramuwisata dan kepala perjalanan.

"Tour leader itu yang menemani dari Indonesia sampai ke lokasi dan bertanggung jawab sepenuhnya atas peserta. Sementara tour guide adalah warga lokal yang bertugas menjelaskan fakta-fakta tentang destinasi dan menunjukkan spot foto terbaik. Tour guide kami di Turki mayoritas bisa bahasa Indonesia," jelasnya.

Meski dengan harga terjangkau, DuaPao tetap menggunakan maskapai penerbangan yang terbaik. Untuk destinasi Turki, Etihad Airways dan Turkish Airlines jadi andalannya.

Soal hotel juga tak perlu khawatir, dengan durasi trip selama 10 hari di delapan kota destinasi wisata, pelanggan tetap bisa beristirahat dengan nyaman. "Kalau di Turki kami ambil hotelnya bintang 4 sampai bintang 5 fasilitasnya, untuk perjalanan antar destinasi kami pakai armada bus," ucap Tina.

Sementara untuk prosedur tes kesehatan pemberangkatan ke Turki, masing-masing peserta melengkapinya dari kota asal. Sementara untuk kepulangan dari Turki akan disediakan pihak DuaPao di hotel tempat menginap.

"Karena peserta trip biasanya dari berbagai kota di Indonesia, kami tentukan meeting point di Jakarta. Masing-masing nanti kami arahkan kapan harus swab, mengingat masa berlakunya ada. Juga diberi rekomendasi tempat pelaksanaan tesnya. Untuk swab pulang baru kami yang handle," terangnya.

Apabila kedapatan ada peserta yang positif Covid-19 sebelum keberangkatan, maka asuransi akan menanggung biaya reschedule (atur ulang jadwal). Sementara jika positif saat akan pulang, peserta harus melakukan karantina di negara tersebut.

"Nah ini tujuannya ada asuransi, bisa backup karantina di tempat yang sudah ditentukan. Kalau mau karantina di hotel peserta bisa menggunakan biaya sendiri. Selama masa karantina ada tim kami di sana yang standby sampai yang bersangkutan negatif dan pulang ke Indonesia," tegasnya.

Saat ditanya bagaimana antusiasme masyarakat hari ini untuk berlibur ke luar negeri, jawabannya cukup menggembirakan. "Soal peminat, sebenarnya masyarakat Indonesia banyak sudah nggak sabar menanti tur dibuka lagi. Waktu buka untuk Turki, alhamdulillah responnya bagus banget," tuturnya.

"DuaPao memang nggak bikin banner atau pamflet di mana-mana, kami basic-nya di Facebook. Ada fanpage yang mengikuti sudah puluhan ribu orang. Mereka yang udah pernah berangkat, biasanya ngajak teman-temannya. Jadi promosinya kebanyakan dari mulut ke mulut," imbuh wanita asal Jombang ini.

Menurut alumnus Ilmu Komunikasi UMSIDA ini, bukan peminatnya yang berkurang, namun karena kondisi pandemi peraturan yang ada mengharuskan mereka karantina lima hari dulu setibanya di Indonesia.

"Itu yang kadang buat mereka berpikir ulang, kalau waktu mereka nggak banyak. Tapi sekali lagi Alhamdulillah loyalitas pelanggan DuaPao masih sama," tutupnya menyikapi potensi pariwisata di tengah pandemi ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES