Kuliner TIMES Ramadan

Warga Pesisir Gresik Lestarikan Kuliner Urap-urap Teripang Jadi Menu Buka Puasa

Senin, 26 April 2021 - 02:23 | 93.86k
Kuliner urap-urap teripang (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Kuliner urap-urap teripang (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
FOKUS

TIMES Ramadan

TIMESINDONESIA, GRESIKWarga pesisir Gresik di Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah melestarikan kuliner urap-urap teripang. Hewan yang dijuluki Blunyo atau Timun Laut ini dijadikan menu berbuka puasa.

Untuk membuat urap-urap teripang terbilang mudah. Awalnya dicuci bersih. Kemudian, dipotong kecil-kecil seukuran kuku jari. Lalu, dicampur dengan sambal kelapa dan tauge.

Selanjutnya, urap-urap teripang disajikan bersama nasi hangat ditambah dengan ikan laut, kemudian dimakan bersama-sama (Bancakan). Satu porsi biasa dimakan lima orang.

Salah satu warga Suhartini mengatakan kuliner zaman dulu ini sengaja kembali dilestarikan. Nah dalam momen ramadan kali ini, digelar dengan buka puasa.

Urap Urap 1

"Karena ini momen bulan puasa, sengaja digelar dengan buka puasa bareng di masjid dengan menu urap-urap teripang," katanya kepada TIMES Indonesia, Minggu (25/4/2021) sore.

Suhartini mengungkapkan, teripang ini memang mudah dicari di desanya. Bahkan, nelayan sekitar setiap hari mencari hewan yang hidup didasar laut ini untuk dijual.

Selain itu diungkapkan dia, biasanya menjadi lauk-pauk masyarakat pesisir. Tak hanya saat momen puasa, kuliner ini juga disajikan saat tasyakuran maupun dalam momen tertentu.

"Biasanya kuliner ini juga disajikan saat tasyakuran, seperti hari kemerdekaan serta momen lainnya. Sekaligus juga bisa melestarikan kuliner ini," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi berkata urap-urap teripang ini memang salah satu kuliner khas di desanya. Biasanya untuk lauk-pauk.

Khusus bulan ramadan setiap tahun, masyarakat melestarikan tradisi makan kuliner urap-urap teripang yang dinakab bersama-sama. Mulai dari anak-anak hingga dewasa semua suka.

"Ini uniknya tanpa dimasak. Jadi teripang atau blunyo ini dipotong kecil-kecil lalu dicampur dengan sambal kelapa parut. Sudah jadi tradisi masyarakat kami," ungkapnya.

Syaifullah menyatakan, ke depan dia berencana terus mempromosikan kuliner khas pesisir inu. Apalagi, kali ini desanya dikukuhkan menjadi salah satu dari tiga desa yang masuk kawasan ekosistem esensial (KEE Mangrove Ujungpangkah).

"Kita masuk ke dalam KEE, tentu kuliner khas masyarakat kita akan kita promosikan. Ini kearifan lokal yang harus kita jaga," tutup dia menanggapi warga pesisir Gresik lestarikan kuliner urap-urap teripang yang jadi menu buka puasa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES