Ekonomi

Skomill: Koperasi UMKM dengan Ciri Khas Milenial

Sabtu, 24 April 2021 - 22:22 | 129.40k
Para pelaku UMKM yang tergabung dalam Skomill memamerkan produk unggulannya. (FOTO: Gilar Aditya/TIMES Indonesia)
Para pelaku UMKM yang tergabung dalam Skomill memamerkan produk unggulannya. (FOTO: Gilar Aditya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Beragam kegiatan positif dapat dimanfaatkan anak muda untuk menambah ilmu sekaligus jaring pertemanan. Salah satunya adalah Sentra Komunitas Millenial (Skomill) Kota Surabaya.

Skomill merupakan salah satu komunitas milenial berbasis koperasi yang menjadi wadah beragam UMKM dalam mengembangkan pasar maupun saling berbagi ilmu dan informasi.

Salman Farisi selaku Chief Community Relationship Skomill mengungkapkan alasan mengapa Skomill bergerak dibidang koperasi dan bagaimana peran pemuda dalam komunitas tersebut.

"Alasanya adalah di kegiatan koperasi ini, kita menjunjung bersama suatu kumpulan yang menerapkan prinsip dari anggota untuk anggota dan oleh anggota," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (24/4/2021).

Produk Skomil

"Kita usahakan ini benar-benar diusung oleh para milenial. Jadi milenial ini selaku pengurus dari koperasi untuk segmen UMKM," imbuhnya.

Dirinya menjelaskan saat ini peran pengurus yang mayoritas pemuda itu aktif dalam bidang pengembangan UMKM berbasis digital.

"Milenial sekarang memang harus kita dukung dan kita bimbing melalui pemberian wadah. Di Skomill inilah kita berikan wadahnya agar mereka semua senantiasa terubung satu sama lain," paparnya.

Salman menyampaikan bahwa Skomill menyediakan beragam etalase produk UMKM di Jawa Timur yang dapat dibeli secara umum maupun menjadi referensi UMKM dalam meningkatkan kualitas produknya. Serta menyediakan beragam layanan kepada anggotanya, salah satunya adalah program pelatihan Inkubasi.

"Program layanan unuk anggota yang paling dasar adalah kita memberikan program inkubasi bisnis terlebih dahulu. Yang seperti apa? sederhananya mungkin konsultasi kemudian mereka bias belajar dari kita yang meliputi penentuan Harga Pokok Produksi (HPP), penentuan merek, dan legalitas. Jadi, para anggota pasti butuh ide dari orang lain untuk mengembangkan produk mereka supaya mereka anak anak millenial bisa memberikan itu kepada  mereka selaku anggota," paparnya.

Produk Skomil 1

Salah satu agenda pelatihan inkubator yang dilaksanakan Skomill baru-baru ini adalah penyampaian materi tentang laporan keuangan dan Forum Grup Discussion.

Annisa selaku PIC dari persediaan dan penjualan produk UMKM Skomill Surabaya memaparkan banyak UMKM baru yang fokus pada pengembangan produk, namun dalam hal keuanganya masih belum terstruktur. Sehingga dibutuhkan pengelola keuangan yang mampu mengatur pengeluaran dan pemasukan dari UMKM tersebut.

"Tujuan pelatihan tersebut adalah agar UMKM yang baru merintis maupun sedang berjalan memiliki keuangan yang baik serta terstruktur dengan rapi khususnya pada HPP agar bisa bersaing dengan UMKM yang lainya. Serta dapat menekan harga pokok produksinya sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi," papar Annisa.

Ia berharap dengan adanya materi tersebut UMKM dapat memiliki pembukuan sendiri meskipun hanya berupa catatan kecil saja. Supaya nanti mendapatkan laba yang maksimal dan meminimalisir kerugian.

"Tips saya bagi UMKM yang baru merintis dalam mengelola keuangan dikala pandemi adalah dibutuhkan satu orang dalam mengelola keuangan. Meski laba yang didapatkan tidak sebesar sebelum pandemi berlangsung, dengan memfokuskan satu orang dalam pengelolaan keuangan, nantinya akan memudahkan dalam melakukan perincian," kata Annisa.

Ada banyak informasi yang bisa pelaku UMKM dapatkan jika bergabung bersama koperasi UMKM millenial, Skomill. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES