Peristiwa Nasional Tragedi KRI Nanggala 402

Mengapa KRI Nanggala 402 Sulit Ditemukan? Ini Analisa Eks Perwira Kapal Selam AL AS

Sabtu, 24 April 2021 - 12:31 | 64.69k
Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang di Perairan Bali. (FOTO: Dok TNI)
Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang di Perairan Bali. (FOTO: Dok TNI)
FOKUS

Tragedi KRI Nanggala 402

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang di Perairan Bali dan membawa 53 awak, hingga siang ini belum ditemukan. Padahal, diprediksi, pasokan oksigen dalam kapal selam itu akan habis Sabtu (24/4/2021) pukul 03.00 dini hari tadi.

Mengapa Kapal Selam tersebut sulit ditemukan? Mantan perwira kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), Bryan Clark menyampaikan, sebagai aset yang terendam di dalam laut, bisa jadi sulit ditemukan ketika terjadi kesalahan.

"Kapal selam dirancang agar sulit ditemukan, yang bermasalah ketika salah satu tenggelam atau jatuh," ujar Clark.

Menurutnya, Kapal Selam memang dirancang untuk secara diam-diam menyusup ke perairan musuh, dekat dan melibatkan aset Angkatan Laut musuh, menembaki target darat dengan rudal jelajah dan balistik, bahkan memasukkan pasukan rahasia ke dalam wilayah musuh dari posisi terendam yang dilindungi.

Akan tetapi, untuk keadaan darurat, Kapal Selam dapat mengaktifkan perangkat ping onboard atau mengirim pelampung yang memancarkan sinyal yang dapat dilacak. Itu dengan asumsi kapal selam memiliki sistem tersebut.

Meskipun tidak selalu menjamin pemulihan kapal selam yang mengalami tragedi, sangat berharga karena memungkinkan tim pencari dan penyelamat menggunakan sonar pasif untuk memindai petak samudera yang lebih luas dilengkapi dengan alat lainnya.

Tidak ada indikasi bahwa KRI Nanggala 402 mengeluarkan suara yang dapat membantu pencarian. Clark, yang seorang ahli pertahanan di Hudson Institute, berspekulasi jika kapal mengeluarkan suara, kapal itu mungkin sudah ditemukan. "Kalau bikin ribut, pasti jauh lebih mudah ditemukan," jelasnya.

Seperti yang diketahui, Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang di Perairan Bali selama tiga hari itu belum ditemukan. Masyarakat Indonesia berharap dalam doa agar 53 awak kapal selam milik TNI AL ini bisa masih bertahan dan ditemukan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES