Ekonomi

Laris Manis Peci Pelepah Pisang Karya Santri Ngawi, Penjualan Terkendala Produksi

Jumat, 23 April 2021 - 20:49 | 95.69k
Muhammad Kholil santri kreatif merubah pelepah pisang yang kurang berguna, menjadi barang nilai jual tinggi. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)Tudung saji unik karya santri kreatif di Ngawi. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)Peci pelepah pisang ngawi kary
Muhammad Kholil santri kreatif merubah pelepah pisang yang kurang berguna, menjadi barang nilai jual tinggi. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)Tudung saji unik karya santri kreatif di Ngawi. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)Peci pelepah pisang ngawi kary

TIMESINDONESIA, NGAWI – Di Kabupaten Ngawi ada santri yang memanfaatkan pelepah pisang untuk dijadikan peci dan tudung saji. Santri itu dari pondok pesantren Roudlotul Falah, Karang Malang, Kasreman Ngawi.

Muhammad Kholil, santri kreatif yang membuat peci dan tudung saji dari pelepah pisang itu. Usaha kreatifnya itu baru dimulai sejak Agustus tahun 2020 kemarin. Peminat peci dan tudung saji miliknya sudah sangat tinggi.

“Yang berminat peci pelepah pisang ini sebenarnya banyak, tapi karena terkendala produksi, sehingga tidak bisa memenuhi permintaan pasar,” ungkap Kholil kepada TIMES Indonesia, Jumat (23/4/21).

Peci-Pelepah-Pisang.jpg

Peminat peci buatannya mulai lintas provinsi, bahkan hingga lintas pulau. Dikatakan Kholil, pecinya pernah dipesan hingga Kalimantan dan Sulawesi.

Dibantu dua orang santri, Kholil merakit peci produksinya. Dalam satu hari, masing-masing hanya mampu merakit peci sebanyak 5 buah saja.

Peci-Pelepah-Pisang-3.jpg

Kholil mengatakan pembuatan peci atau tudung saji masih dilakukan secara manual. Tidak ada proses mekanisasi selama proses pembuatan. “Mulai ngepang, nganyam semua masih manual. Tidak ada jahitan sama sekali,” ujarnya.

Karena masih manual dalam pembuatannya, produksinya tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Kholil mengaku bahkan tidak sempat untuk menyimpan stok peci pelepah pisang produksinya. “Permintaan ada terus, sekarang belum bisa memenuhi permintaan partai besar, untuk nyetok saja tidak bisa,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES