Peristiwa Daerah

Pesantren di Ngawi Kembangkan Metode Cepat Hafal Alquran

Jumat, 23 April 2021 - 11:26 | 125.96k
Abdillah Abid Mahfud pengasuh pondok pesantren Alquran Sunan Kalijogo Ngawi. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Abdillah Abid Mahfud pengasuh pondok pesantren Alquran Sunan Kalijogo Ngawi. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ada pondok pesantren yang memiliki metode cepat hafal Alquran. Kabarnya yang tidak bisa baca Alquran pun bisa menjadi penghafal Alquran apabila pakai metode ini.

Metode ini dikembangkan di Pondok Alquran Sunan Kalijogo. Pondok ini beralamat di Jalan Sunan Kalijogo, Beran, Ngawi.

Sosok dibalik metode cepat hafal Alquran tidak lain adalah pengasuh pondok itu, Abidullah Abid Mahfud warga Jl Sunan Kalijogo Beran Ngawi penemu sekaligus yang mengembangkan metode tersebut.

Santri-Ponpes-Alquran-Sunan-Kalijogo-Ngawi-saat-menghafalkan-Alquran.jpgSantri Ponpes Alquran Sunan Kalijogo Ngawi saat menghafalkan Alquran. (FOTO: Dokumentasi Ponpes Alquran Sunan Kalijogo Ngawi for TIMES Indonesia)

“Metode ini banyak yang menyebut metode jari,  karena menghafalkan Alquran ini dengan jari dan itu sudah bisa memenuhi kaidah-kaidah belajar Alquran,” ujar Abid kepada TIMES Indonesia, Jumat (23/4/21).

Metode cepat hafal Alquran dengan jari ini ditujukan bagi semua orang di semua tingkat usia. Bahkan tidak ada syarat khusus untuk mempelajari metode ini, calon penghafal hanya perlu bisa mendengar dan bisa berbicara saja.

Kunci metode jari ini ada di audio, visual dan refleks. Audio mewakili pendengaran, visual untuk menghitung dengan jari dan reflek ini untuk reflek pengucapan.

“Metode ini menggabungkan tiga aspek, visual menghitung dengan jari, audio untuk pendengaran dan refleks mulut, refleks mulut ini seperti kalau kita mendengar atau membaca, ada yang salah mulut ini otomatis berhenti, seperti ada remnya,” jelas Abid.

Selain tiga aspek itu, dikatakan Abid yang paling penting dari menghafal Alquran adalah murajaah atau mengulang-ulang hafalan. Niat dan kesungguhan untuk menghafal Alquran juga tidak kalah penting.

Dengan menggunakan metode jari ini, santri di Ponpes Sunan Kalijogo telah hafal hingga 4 Juz Alquran sejak metode ini diterapkan.

Abid menuturkan, metode ini bisa digunakan untuk siapapun. Dia berharap dengan metode jari ini bisa menelurkan banyak penghafal Alquran di Indonesia.

“Dengan banyaknya yang membaca, hafal Alquran, Insya Allah Indonesia ini bisa menjadi negara Baldatun Thoyyibatun wa rabbhun ghaffur,” tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES