Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Teman

Jumat, 23 April 2021 - 07:10 | 48.76k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam hidup ini, salah satu yang bisa membuat orang bahagia itu adalah teman yang baik sahabat ngopi pagi. Teman yang mampu datang dengan membuat keceriaan baru saat ada masalah. Teman juga dapat menentramkan saat semangat meletup letup untuk berbuat sesuatu, sehingga menjadi lebih tertata. Namun demikian, teman juga tidak selalu mendatangkan kebaikan. Adakalanya teman memberikan pengaruh buruk dalam kehidupan. Adakalanya juga kehadiran teman juga bisa mendatangkan kerugian dengan segala perilakunya.

Karena teman kemudian kita bisa berubah. Yang lebih buruk, kalau karena teman kemudian kita tidak lagi menjadi diri sendiri. Seperti air yang warna asalnya bening, bisa berubah karena yang menemaninya. Saat bertemu dengan susu maka akan berubah menjadi putih. Saat bertemu kopi, waranya akan berubah menjadi hitam. Begitu juga saat bertemu dengan kopi dan susu, maka warnanya akan menjadi coklat.

Dalam teori etika, teman bisa jadi salah satu pembentuk ahlaq seseorang. Manakala teman teman yang dipilih baik, maka banyak kebaikan yang kemudian menjadi kebiasaan yang bersangkutan. Akan tetapi manakala teman yang dipilih lekat dengan keburukan, maka bisa menjadi pembentuk ahlaq seseorang berubah menjadi tidak baik. Meski tidak sedikit juga yang memperoleh hidayah dari Allah swt melalu perantara seorang teman.

Rasulullah saw bersabda : Jika diumpamakan teman yang baik dan buruk itu ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberi minyak wangi atau kalian bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, kalian akan tetap mendapatkan bau wangi darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi percikan apinya akan mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, kalian akan tetap mendapatkan bau asapnya (HR Bukhori dan Muslim).

Atas hadits ini kita selalu dianjurkan dalam untuk mencari teman yang akan membawa kita kepada jalan kebaikan, karena memiliki ahlaq yang baik, sikap hidupnya hati hati, penuh dengan ilmu. Hal kedua, kita dilarang untuk bergaul atau berdekat dekat dengan mereka yang mempunyai sikap tercela. Apalagi yang dapat mengarahkan kita kepada hal yang dapat merusak agama maupun kehidupan kita.

Akhir kata, mengutip dari pendapat Ibnu Hajar Al Asqolani yang menyatakan bahwa teman itu merupakan cerminan diri seseorang. Teman juga merupakan gambaran bagaimana perilaku kita dalam kehidupan sehari hari. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???

***

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES