Indonesia Positif

Kader TBC Ciamis, Lakukan Refreshing Agar Semangat Bertugas

Kamis, 22 April 2021 - 23:00 | 61.75k
Kepala Puskesmas Imbanagara Ciamis, Depi Nuryadi menjelaskan terkait investigasi dengan kontak pasien TBC ketika terjun ke lingkungan masyarakat Ciamis. (Foto: Dok. Indahilma, panitia kegiatan)
Kepala Puskesmas Imbanagara Ciamis, Depi Nuryadi menjelaskan terkait investigasi dengan kontak pasien TBC ketika terjun ke lingkungan masyarakat Ciamis. (Foto: Dok. Indahilma, panitia kegiatan)

TIMESINDONESIA, CIAMIS – Hadirnya para Kader TBC (Tuberkulosis) di Kabupaten Ciamis tentunya penting untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya penyakit TBC. Sehingga, mendorong masyarakat juga untuk memeriksakan kesehatannya apabila ada gejala yang berkaitan dengan TBC. Selain itu, bisa juga secepatnya memutus rantai penularan TBC dan menyembuhkan pasiennya apabila ada yang positif.

Maka, untuk membuat para kader TBC di Ciamis lebih semangat lagi dalam menjalankan tugasnya tersebut, Konsorsium Penabulu–STPI Implementing Unit (IU) Ciamis telah menyelenggarakan kegiatan Refreshing Kader TBC di Kabupaten Ciamis.

"Jumlah kader di Ciamis yang akan dibina oleh Konsorsium Penabulu – STPI IU Ciamis sebanyak 90 orang dan dibagi ke dalam tiga zona," tutur Kordinator Program Konsorsium Penabulu–STPI IU Ciamis, Irham Fathiyyah Shulha, Kamis (22/4/2021).

Irham menjelaskan, zona pertama terdiri dari Puskesmas Kertahayu, Pamarican, Cidolog, Cimaragas dan Cisaga. Lalu, zona kedua terdiri dari puskesmas Cihaurbeuti, Sindangkasih, Cikoneng, Imbanagara, Ciamis, Handapherang dan CIjeungjing. Selanjutnya, zona ketiga terdiri dari puskesmas Gardujaya, Jatinagara, Rancah, Kawali, Cipaku dan Baregbeg.

Sementara, Anjar Prayoga selaku Wasor TB Dinas Kesehatan Ciamis menyampaikan, kegiatan ini memotivasi para Kader di Ciamis yang merupakan ujung tombak kegiatan investigasi kontak pasien TBC di Ciamis.

"Kader merupakan ujung tombak keberlangsungan program-program, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan. Maka perlu adanya kader posyandu, kader KB, kader HIV, dan Kader TB. Walaupun, reward atau insentif untuk kader sangat minim, maka ini tentu harus menjadi perhatian bersama ke depannya agar kesejahteraan kader diperhatikan," papar Anjar.

Selanjutnya, Kepala Puskesmas Imbanagara Ciamis, Depi Nuryadi menjelaskan terkait investigasi dengan kontak pasien TBC ketika terjun ke lingkungan masyarakat Ciamis.

"Jadi, cara menjangkau kegiatan investigasi kontak pasien TBC di masyarakat tidak bisa hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas saja, karena tenaga atau SDM di puskesmas sangat terbatas," jelas Depi.

Menurutnya, petugas TBC yang hanya satu orang di setiap puskesmas harus menjangkau jumlah penduduk yang begitu banyak di setiap kecamatan. Maka, kehadiran ibu-ibu dalam kader ini sangat membantu dan berjasa besar terhadap program-program yang selama ini berjalan.

"Jadi, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu-ibu Kader TBC atas segala dedikasi dan pengorbananya semoga menjadi nilai Ibadah dan dibalas oleh Allah SWT," ucapnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES