Peristiwa Nasional

Minta Maaf ke PBNU, Mendikbud RI Bentuk Tim untuk Revisi Kamus Sejarah Indonesia

Kamis, 22 April 2021 - 20:58 | 39.15k
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Anwar Makarim saat berkunjung dan meminta maaf di Kantor PBNU. (FOTO: Instagram Robikin Emhas)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Anwar Makarim saat berkunjung dan meminta maaf di Kantor PBNU. (FOTO: Instagram Robikin Emhas)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud RI) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan permohonan maaf yang disampaikan kepada Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj dan jajaran pengurus di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021).

Nadiem mengatakan telah membentuk tim khusus untuk merevisi terkait kampus sejarah Indonesia yang menjadi polemik akhir-akhir ini. Sebab, dalam kamus tersebut tidak dicantumkan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sudah membentuk tim untuk merevisi total kamus tersebut,” kata Nadiem didampingi Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid.

Sementara itu, Ketua PBNU KH Robikin Emhas dalam mengunggah foto yang berisi keterangan atas kunjungan Mendikbud RI. Menurutnya, pertemuan itu membahas polemik beredarnya kamus sejarah Indonesia yang memantik perdebatan.

PBNU menegaskan tiga sikap. Pertama, meminta kepada Kemendikbud dalam menulis sejarah untuk berpegang pada kaidah dan metodologi penulisan sejarah yang sesuai dengan prinsip ilmiah berbasis fakta sejarah.

"Sejarah harus dituliskan berdasarkan fakta," tegasnya.

Kedua, secara teknis dan substansi kamus sejarah Indonesia yang beredar memiliki banyak catatan sehingga menimbulkan kegaduhan dan perdebatan di tengah masyarakat.

"Atas masukan dari PBNU Mendikbud Nadiem Makarim setuju untuk menarik naskah lama dan akan menyusun naskah yang baru dengan tim yang akan melibatkan ormas seperti NU dan lainnya," tuturnya.

"Ketiga, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan akan menarik naskah ataupun terbitan buku yang sudah beredar, mengingat masih banyak kekurangan dan ketidaklengkapan," tambahnya.

Diketahui, kunjungan Mendikbud RI ke Kantor PBNU juga ditemui Direktur Wahid Foundation Hj Yenny Wahid. Ia mengapresiasi Nadiem karena merespon cepat atas kontroversi Kamus Sejarah Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES