Politik

Hari Kartini, 4 Politisi Perempuan PDI Perjuangan Curhat Perjuangannya di Politik

Rabu, 21 April 2021 - 20:14 | 25.36k
Para politisi perempuan dari PDI Perjuangan Jawa Timur saat zoom di acara peringatan Hari Kartini. (Foto: Tangkapan layar Zoom)
Para politisi perempuan dari PDI Perjuangan Jawa Timur saat zoom di acara peringatan Hari Kartini. (Foto: Tangkapan layar Zoom)

TIMESINDONESIA, MALANGPDI Perjuangan Jawa Timur menghadirkan empat narasumber dari kalangan politisi perempuan di momen peringatan Hari Kartini yang jatuh 21 April.

Empat politisi perempuan tangguh itu adalah Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Dr Sri Untari Bisawarno MAP, Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko, M.Si, Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya Ayu Miko Saputri, SE MIB, dan Bupati Banyuwangi Hj Ipuk Fiestiandani SPd.

Dalam forum virtual yang diikuti perwakilan setiap pengurus DPC Kota Kabupaten se-Jawa Timur, Sri Untari memulai ceritanya mulai dia berjuang dari tingkat ranting hingga kini bisa aktif sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

"Perempuan harus percaya diri. Kuncinya adalah sabar, ikhlas dan dilakoni wae (dikerjakan saja). Saya akhirnya ambil rumusan dari ibu saya yaitu yoben (bersikap cuek). Difitnah orang yoben. Yang penting kita percaya dengan posisi yang kita kerjakan," ungkapnya, Kamis (22/4/2021).

Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang itu membeberkan bahwa pelaku UMKM kini didominasi oleh kalangan perempuan. Perempuan harus berdikari.

Misalnya kata Untari, pekerja di pabrik rokok di beberapa daerah rata-rata pekerjanya adalah kaum perempuan. Beberapa petani juga tidak lepas dari peran dan perhitungan kaum perempuan. "Artinya perekonomian rakyat basisnya ada di perempuan," tegasnya.

Senada dengan Untari, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko juga mengiyakan bahwa di Kota Batu pelaku UMKM didominasi kalangan perempuan. "Sebanyak 65 persen UMKM yang terlibat adalah perempuan. Kami dorong untuk bergabung koperasi," tuturnya.

Di masa pandemi Covid-19 ini, sambungnya, peran koperasi menjadi penyanggah yang kuat. Sebab itu, pendampingan kepada mereka harus menjadi prioritas dalam pelayanan.

Dewanti Rumpoko menceritakan awal mula aktif di organisasi yakni menjadi pengurus PKK tingkat RT/RW di Kota Malang. Sebagai perempuan yang baru aktif di organisasi, dia mengaku sangat senang dan antusias.

"Saya ini anak pingitan. Saya satu-satunya anak perempuan diantara saudara kandung saya. Ini mungkin blessing lah bagi saya karena dulu saya tidak pernah punya pikiran menjadi wali kota," akunya.

Pelajaran lainnya, setiap ia menghadiri undangan acara, sebisa mungkin dirinya tidak telat terlalu lama. Jika bisa diupayakan untuk datang tepat waktu.

"Dari sini saya belajar. Saya merasakan bagaimana menjadi orang yang saling menghargai. Saya belajar bicara di depan orang. Ya ini lah perjuangan saya," bebernya.

Ia berpesan kepada perempuan yang lainnya bahwa sepandai apapun perempuan, yang terpenting adalah memiliki kepribadian yang baik. Suami adalah pemimpin baginya.

"Izin dan ridho suami itu nomor satu. Kodrat perempuan juga jangan sampai ditinggalkan, seperti menikah, menyusui, merawat anak. Kalau pintar itu alhamdulillah. Itu nilai plus bagi perempuan. Yang paling penting adalah kepribadian yang baik," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya Ayu Miko Saputri, SE MIB menuturkan menjadi perempuan tangguh yang mandiri dan berdikari adalah impian banyak orang. Untuk mencapai itu semua, diperlukan sikap dan mental yang kuat untuk menjalani segala prosesnya.

Menurut Inda, di saat dia menjadi perempuan yang memiliki wewenang di Pemerintahan, sesuatu yang bermanfaat bisa ia berikan sebanyak-banyaknya kepada masyarakat luas.

"Melalui posisi saya sekarang, saya bisa melakukan hal bermanfaat bagi orang banyak. Perempuan itu seseorang yang harus dimintai pertimbangan, bagaimanapun ridho suami adalah kunci perjalanan mulus kita ke depan. Kesetaraan gender bukan harus sama tapi porsi yang tepat," tukasnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Hj Ipuk Fiestiandani SPd juga tidak luput bercerita. Pemimpin perempuan dari PDIP yang baru saja dilantik itu menyampaikan bagaimana seorang pemimpin melayani rakyatnya.

Dalam paparannya ia menjelaskan panjang lebar tentang programnya. Salah satunya berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat termasuk perempuan.

"Kami memberikan bantuan alat usaha lengkap bagi setiap keluarga kurang mampu. Termasuk pelaku usaha dari kalangan perempuan," pungkasnya di acara peringatan Hari Kartini oleh DPD PDI Perjuangan Jatim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES