Pendidikan

Resmikan Dua Prodi Baru PENS, Dirjen Diksi: Prodi ini Link Match dengan Industri

Kamis, 22 April 2021 - 20:07 | 67.65k
Dirjen Diksi saat mencoba E-bike dengan bekerja sama dengan Polygon (Foto: Shinta Miranda/TIMES Indonesia)
Dirjen Diksi saat mencoba E-bike dengan bekerja sama dengan Polygon (Foto: Shinta Miranda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) luncurkan dua program studi (prodi) baru yakni Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet dan Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Multimedia serta Pameran Produk Inovasi.

Peresmian dua prodi tersebut dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Dirjen Diksi Kemendikbud RI), Wikan Sakarinto, S.T,. M.Sc., Ph.D. dengan protokol kesehatan yang ketat, di Ruang Pusat Inovasi dan Startup PENS lt. 5 Gedung Pascasarjana PENS, Kamis (22/4/2021)

Turut hadir Direktur PENS, Dr. Zainal Arief, S.T., M.T., dan jajaran Wakil Direktur serta beberapa dosen PENS yang turut mendampingi Dirjen Diksi.

Menurut Direktur PENS, persiapan dalam membuka program studi baru tidak ada halangan meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. “Meskipun pandemi, koordinasi dengan tim penyusun masih dapat dilaksanakan, meskipun dilaksanakan secara luring/offline tetap dengan protokol kesehatan,” ujar Zainal Arief.

E-bike-PENS-2.jpgDirjen Diksi saat mencoba inovasI VR untuk praktikum kesehatan (Foto: Shinta Miranda/TIMES Indonesia)

Dirjen Diksi Wikan Sakarinto mengungkapkan bahwa kedua program studi baru ini akan melakukan link and match dengan industri. “Kedua prodi ini semakin link and match dengan industri, kurikulum dibikin bersama, ada dosen tamu dari industri, dan magang juga di industri,” tuturnya. 

Wikan berharap lulusan dari prodi ini akan memenuhi kebutuhan industri dan terdapat program S2 Terapan untuk jurusan ini. Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet (TRI) sangat dibutuhkan di era digital. “Sekarang orang butuh internet, bahkan saat selesai landing dari pesawat pasti orang tidak lupa menghidupkan akses internet,” jelas Wikan saat launching program studi.

Sedangkan untuk prodi sarjana Terapan Teknologi Rekaya Multimedia (TRM) ini sudah sesuai dengan maraknya industri media saat ini. Mulai dari pesatnya industri animasi dan bahkan sekarang juga bermunculan content creator. “Ini sudah tentu sesuai dengan kondisi saat ini yakni banyak content creator, jadi dosen tamunya bisa juga dari content creator ” lanjut Wikan.

Bahkan Wikan Sakarinto bersedia menjadi dosen tamu, karena termasuk dari content creator yang mengisi kontennya di channel YouTube.

Sebelum peresmian dua prodi itu, Dirjen Dikti juga sempat meninjau beberapa produk inovasi mahasiswa bersama dosen dan dari produk inovasi binaan PENS Sky Venture.

E-bike-PENS-3.jpg(Kiri) Dirjen Dikti saat meluncurkan dua prodi di PENS (Foto: Shinta Miranda/TIMES Indonesia)

Inovasi yang dicoba oleh Dirjen Diksi adalah produk E-bike hasil kolaborasi PENS dengan PT Insera Sena produsen sepeda Polygon.

“Sepeda ini kerjasama PENS dengan Polygon. Polygon ingin performance sepedanya kalau ada tanjakan ada bantuan dari motor listrik sehingga tidak berat,” jelas Wikan.

Dirjen Diksi dan Direktur PENS juga turut mencoba produk inovasi berupa simulasi praktikum kesehatan. Simulasi ini menggunakan teknologi AR/VR, sehingga praktikum dapat diselenggarakan secara online.

Menurut Wikan Sakarinto, inovasi tersebut adalah wujud link and match dengan industri. “Produk inovasi ini merupakan kebutuhan industri yang masuk di teaching factory nya PENS ini. Di situ turut berkontribusi mahasiswa, dosen, bahkan alumni-alumni di bawah naungan inkubator bisnis PENS,” ujar Wikan Sakarinto.

Dirjen Diksi sangat mengapresiasi langkah PENS dalam menerapkan inovasi, sehingga tidak hanya berupa paper saja tetapi diwujudkan berupa produk.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES