Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Marketing By Sedekah

Kamis, 22 April 2021 - 08:16 | 43.29k
Noor Shodiq Askandar
Noor Shodiq Askandar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sahabat ngopi pagi, terdapat banyak sekali manfaat dari sedekah itu. Tidak hanya bagi orang yang menerima, tapi juga kepada pemberi sedekah itu sendiri. Karena Rasulullah saw menyampaikan bahwa sedekah itu tidak akan membuat orang makin miskin. Akan tetapi justru menjadikan hidup ini menjadi lebih berkah. Dengan sedekah, harta menjadi lebih bersih. Jika diumpamakan pohon, akan menjadi lebih cepat tumbuh dan subur jika ditanam di tanah yang bersih. Akhirnya panen yang diperolehpun menjadi lebih banyak.

Saat penulis membuat podcast ramadhan dengan mengundang seorang kyai yang juga pengusaha, penulis juga mendapatkan cerita serupa. Kyai yang biasa dipanggil dengan sebutan Kang Sadly (singkatan dari Sandal Lily) mengungkapkan bahwa usahanya bisa berkembang dan tumbuh dengan baik, karena berkah dari cara memasarkan melalui silaturrahmi dan sedekah. Caranya, beliau akan berusaha mencari alamat para kyai sepuh dan masyarakat lainnya, yang kemudian jika memungkinkan akan didatangi. Jika belum memungkinkan, maka akan dikirimi produk lewat jasa pengiriman. Semuanya diberikan gratis. Dengan cara ini diharapkan orang lain akan merasakan langsung produk dan tidak hanya mendengarkan atau membaca iklan.

Melalui pola ini ada banyak kelebihan yang diperoleh. Pertama, produk akan langsung dikenal dan dirasakan sendiri oleh penerima. Yang merasa cocok, biasanya disamping beli untuk diri sendiri, juga secara sukarela mengenalkan produk tersebut kepada orang lain. Bahkan kemudian tidak hanya mengenalkan, akan tetapi juga merekomendasikan untuk mengkonsumsi produk tersebut.

Kedua, saat sang penerima berkomunikasi, Kang Sadly memohon didoakan untuk keberhasilan usaha yang dijalaninya. Beliau percaya bahwa doa para kyai sepuh yang ihlas kemungkinan dikabulkan lebih besar daripada lainnya, karena secara teori jauh lebih dekat kepada Allah swt. 

Ketiga, sebagian hasil dari usaha diperuntukkan bagi para guru ngaji, dan para pejuang Islam yang rata rata berjuang tanpa pamrih. Para guru ngaji yang memperoleh bagian ini, tanpa diminta disamping mendokan, juga membantu dalam pengembangan usaha. Termasuk kemudian menjadi relasi kerjasama usaha yang saling menguntungkan.

Tiga pola ini yang kemudian bisa menjadi kelebihan usaha, karena modal sosialnya yang besar dan tumbuh dengan sendirinya. Produkpun menjadi lebih cepat dan lebih luas jangkauan pemasarannya. Penerima manfaat bahagia, pemberi juga berkembang usahanya. Inilah yang kemudian menyebutnya sebagai Marketing by Sedekah (MBS), sebuah jalan baru dalam pola pemasaran yang tidak hanya mengandalkan kekuatan manusia semata, akan tetapi juga ridho Allah swt yang selalu diharapkan ketetapannya. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???. (*)

***

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES