News Commerce Indonesia Bangkit

Urgensi Puasa dalam Penerapan Pendidikan Karakter ala Dosen PGSD Unusa

Kamis, 22 April 2021 - 03:41 | 39.33k
Dr H M Syukron Djazilan SAg MPdI, Dosen S1 PGSD FKIP Unusa, (Foto: Unusa for TIMES Indonesia)
Dr H M Syukron Djazilan SAg MPdI, Dosen S1 PGSD FKIP Unusa, (Foto: Unusa for TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dosen S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjadikan momentum bulan puasa sebagai waktu yang baik untuk mengajarkan pendidikan karakter kepada putra-putri kita (siswa, santri, mahasiswa, dan lain-lain).

Pasalnya, saat ini sejumlah peristiwa yang memprihatinkan sering dijumpai. Hal ini seolah-olah nilai dan norma sosial tergerus dan terdegradasi, krisis multidimensi, dan dekadensi moral merajalela di tengah masyarakat kita.

"Untuk menangkal itu semua mari kita jalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini dengan kaffah, insya Allah kita akan mampu mengendalikan diri dan terhindar dari permasalahan tersebut," kata Dosen S1 PGSD FKIP Unusa, Dr H M Syukron Djazilan SAg MPdI, Jumat (16/4).

Puasa secara sederhana diartikan sebagai suatu bentuk penghindaran diri dari segala hal yang membatalkan, sejak fajar sampai dengan Magrib. "Esensi yang termuat di dalamnya adalah puasa secara fisik dan mental," jelas Syukron.

Syukron mencontohkan secara fisik, artinya meninggalkan makan dan minum. Sedangkan secara mental, artinya menghindari segala sesuatu yang dapat membuat batin kita berdosa baik lewat mulut, mata dan lain sebagainya. Dan yang lebih utama menjaga agar hati jangan sampai tergerak berbuat dosa.

"Tanpa disadari dengan melaksanakan puasa sesuai pengertian tersebut di atas, kita telah melakukan pendidikan karakter pada diri sendiri, sebab kalau kita puasa pasti menjaga diri dari hal yang membatalkan puasa, dan harus pula menjaga mulut atau lisan untuk berbicara yang tidak baik," ungkap Syukron.

Secara terminologi, karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya yang bergantung pada faktor kehidupannya sendiri. "Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang," jelas dosen S1 PGSD FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : M. Rofiul Achsan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES