Peristiwa Daerah

Nekat Mudik Lebaran ke Jawa Timur, Karantina Atau Putar Balik

Rabu, 21 April 2021 - 21:52 | 37.00k
Forkopimda Jatim usia mengikuti rapat koordinasi bersama Kapolri dan Panglima TNI terkait dengan persiapan  Lebaran 2021, Kamis (21/4/2021). (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Forkopimda Jatim usia mengikuti rapat koordinasi bersama Kapolri dan Panglima TNI terkait dengan persiapan Lebaran 2021, Kamis (21/4/2021). (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemerintah melarang mudik lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021. Larangan Mudik Lebaran 2021 itu diambil dengan mempertimbangkan risiko penularan Covid-19. Di Jawa Timur Sendiri telah ditetapkan 7 titik penyekatan di perbatasan Jatim dan 8 rayon penyekatan di wilayah Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta dan Forkopimda Jatim siang tadi mengikuti rapat koordinasi bersama Kapolri dan Panglima TNI terkait dengan persiapan  Lebaran 2021.

Usai rapat, Khofifah mengatakan bahwa di Jatim ada 7 titik perbatasan yang akan dilakukan penyekatan diantaranya yakni Jalur Tol Ngawi - Solo, jalur Arteri Ngawi berbatasan dengan Sragen, Banyuwangi berbatasan dengan Bali, Magetan perbatasan dengan Karanganyar, Tuban berbatasan dengan Rembang, Pacitan perbatasan dengan Wonogiri, dan Bojonegoro berbatasan dengan Cepu.

Masyarakat yang nekat mudik kata Khofifah juga akan dikarantina sesuai dengan Peremendagri nomor 9 tahun 2021.

"Harus konfirmasi kepada masyarakat bahwa dalam Permendagri nomor 9 tahun 2021 di mana kalau ada yang nekat melakukan mudik maka antara lain mereka akan dikarantina 5 x 24 jam dan biaya karantina akan ditanggung mereka yang mudik," ujarnya.

Khofifah mengatakan mereka yang nekat melintasi 7 titik perbatasan tersebut pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 tentu mereka akan diminta untuk putar balik.

"Di beberapa titik penyekatan sebetulnya ada proses putar balik mereka ke daerah asal, daerah asal bukan daerah tujuan ya, supaya mereka bisa menghindari kemungkinan hal yang tidak diinginkan," Lanjutnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar agar tidak melakukan mudik. Karena jika masyarakat melakukan mudik maka kelompok rentan seperti lansia memiliki resiko tinggi terpapat Covid-19.

"Jadi sayangnya kita kepada pinisepuh di keluarga kita, maka tolong kita jaga juga kesehatan mereka dan mereka juga harus mendapatkan perlindungan dari kita semua," Pungkasnya soal larangan mudik lebaran 2021.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES