Kopi TIMES

Fenomena Dakwah Masa Kini

Rabu, 21 April 2021 - 07:31 | 316.01k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejak zaman Rasulullah SAW dakwah sudah diterapkannya dakwah. mulai dari Rasulullah sendiri, kemudian di sampaikan kepada umat dan sahabat, sampai terbentuknya para ulama di berbagai belahan dunia. Dari masa ke masa penyampaian dakwah dulu hingga sekarang sudah melewati berbagai zaman, mulai dari penyampaian kepada petinggi negara dengan cara hijrah dari makkah ke madinah lalu menyebar ke berbagai benua dan belahan dunia. hingga tiba di zaman yang modern dan serba mudah dalam mengakses berbagai informasi.

Di zaman yang serba bisa perkembangan dakwah sangat mudah di sampaikan kepada masyarkat. Begitu juga dengan orang orang yang mudah mengakses informasi dari mana saja. Lalu, bagaimana fenomena dakwah yang ada di masa kini ? Perkembangan dakwah kini juga harus bisa mengikuti seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat. karena dengan cara ini akan banyak orang yang mudah mendengarkan dakwah.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Lalu, apa yang terjadi dalam perkembangan dakwah dimasa kini ? Dalam fenomena dakwah masa kini, para ulama’ juga harus kreatif dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana dakwah. Sekarang banyak sekali ulama’- ulama’ yang menyebarkan dakwah dengan membuat konten se-menarik mungkin, terkadang ada yang menyelipkan hal hal yang bisa membuat pendengar tertawa agar pendengar tidak merasa bosan atau monoton.

karena dakwah yang sudah dimodernisasi dengan kecanggihan tteknologi dan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka tidak sedikit orang orang bisa menyampaikan dakwah dengan mudah, bahkan banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai seorang ulama’ dengan modal public speaking lalu menyebarkan ilmu tanpa memiliki seluk beluk keilmuan yang tsiqah, dan itu kemudian disampaikan kepada audien.

Hanya bermodal sedikit ilmu dan pandai mengolah kata demi mengejar popularitas dunia maka berbagai cara akan dilakukan tanpa memikirkan dampak pada masyarakat maupun hasil akhir yang di dapat. Khususnya ketika dihadapkan oleh realita globalisasi saat ini, dan juga seiring berkembangnya keilmuan beserta sains apalagi perkembangan politik.

Dalam hal ini fenomena dakwah banyak sekali menghadapi problematika yang baru, seperti bagaimana ajaran islam dapat memahami oleh kalangan masyarakat ditengah berkembangnya teknologi ilmu pengetahuan, dalam hal ini sebagai pendakwah harus bisa menghadapi pertanyaan - pertanyaan orang awam agar tidak terjadi pertentangan antara pemahaman  Al-Qur’an dan hadist  dengan realitas yang ada.

Tentang bagaimana masyarakat islam bisa mengikuti perkembangan yang ada di dunia tanpa mengubah tatanan atau ajaran agama. Dan juga bagaimana masalah agama tidak hanya bisa dihadapi sebagai doktrin normatis namun juga dapat dikembangkan menjadi konsepsi operatif.

Oleh karena ini, kualitas pendakwah dimasa kini harus lebih berkembang dan berpikiran modern, tidak hanya memandang satu sisi saja agar tidak menimbulkan pertentangan. tidak lupa juga sebagai muslim harus memiliki kepekaan sosial.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Untuk mempertahankan ke-islaman dari zaman Rasulullah ke zaman yang modern ini umat muslim harus memiliki pemikiran yang dan pengetahuan luas. maka, ada empat pola pikir yang memengaruhi fenomena islam dimasa kini, yakni:

Pertama, pemikiran liberalis dengan membuka pemikiran seluas luasnya dalam menerapkan Islam di kehidupan sosial kontenporer ini.

Kedua, pemikiran nasional yakni menanamkan bahwa agama islam adalah agama yang Rahmatan lil’alamin, dimana islam bisa berbaur dengan kebudayaan setempat tanpa merubah aqidah dan syari’at islam.

Ketiga, pemikiran apologis yakni keinginan mempertahankan keislaman dalam kebenaeran yang normatif dan berkiblat pada hal yang sudah baku, dan bila ada penyimpangan baik dalam bentuk apapun harus diakhiri.

Keempat, pemikiran dinamis yakni membuat pijakan atau pondasi yang kuat dalam pergerakan agama islam yang benar, dengan tingkat ketaatan yang tinggi.

Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, maka lebih mudah bagi seseorang untuk mencari informasi melalui perkembangan teknologi dan berkembangnya pola pikir manusia. maka harus lebih berhati hati pula dalam menyerap informasi yang sudah di dapat. terutama hal yang berkaitan dengan ke-agamaan.

Karena banyak sekali orang diluar sana yang menyalahgunakan ‘agama’ dengan memperalat para pemuda pemudi islam yang sedang belajar pendalaman islam. sebagai umat islam yang cerdas dan ber-akhlaqul karimah, hendaknya kita harus menggali sumber informasi yang kita dapat, apakah ajaran tersebut baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain.

Sudah banyak kasus yang bertebaran di  masyarakat bahwa banyak orang yang mengaku dirinya sebagai seorang ulama’ lalu mengatas namakan agama, namun ternyata apa yang dikatakan adalah doktrin-doktrin negatif yang dibalut lembut oleh syari’at agama dan sasaran-sasaran yang difokuskan diarahkan kepada pemuda pemudi muslim yang baru belajar agama islam. Oleh karena itu, mari  menjadi pemuda pemudi islam yang rahmatan lil’alamin dan melahirkan kondisi yang damai begi seluruh umat manusia di muka bumi ini. (*)

***

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

 

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-6 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES