Indonesia Positif

Dosen PSikologi Unari Surabaya Tekankan Pola Pengasuhan Demokratis untuk Cegah Terorisme

Rabu, 21 April 2021 - 13:46 | 27.17k
Ilham Nur Alfian, M.Psi., Psikolog yang merupakan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Ilham Nur Alfian, M.Psi., Psikolog yang merupakan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dosen Psikologi Unair Surabaya menyoroti pola pengasuhan yang dapat mencegah terorisme. Kasus terorisme dapat berkembang mulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga. Maka untuk mencegahnya, perlu polapengasuhan yang tepat.   

Ilham Nur Alfian, M.Psi., Psikolog menuturkan bahwa keluarga merupakan tempat belajar pertama dan utama anak yang berkaitan dengan norma-norma sosial utamanya dalam konteks toleransi serta pengakuan atas keberagaman masyarakat.

unair b

“Seorang anak akan banyak belajar tentang nilai-nilai kerukunan, toleransi dan pengakuan atas keberagaman melalui interaksi yang berlangsung dalam keluarga. Lewat keluarga inilah akan ditemukan role model yang akan dicontoh oleh anak,” ungkap Ilham.

Derasnya arus dan semakin mudahnya akses informasi melalui internet menjadikan keluarga sebagai garda terdepan untuk membentengi anggota keluarga dari paham radikalisme. “Dalam konteks banjir dan mudahnya akses informasi lewat internet dan media sosial, maka keluarga seharusnya bisa berperan sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi seorang anak untuk mendiskusikan secara terbuka informasi-informasi yang mereka terima,” jelasnya pada TIMES Indonesia.

“Kenyamanan dan keterbukaan untuk mendiskusikan informasi yang diterima akan menjadi banteng untuk mengikis pemahaman radikalisme yang muncul akibat informasi yang keliru,” imbuh Ilham.

Dalam menciptakan suasana yang nyaman dalam keluarga, orangtua seyogianya memiliki pemahaman keagamaan yang benar dan utuh sehingga bisa memberikan contoh praktik keagamaan yang baik.

“Jika orangtua sudah menjadi contoh yang baik dalam praktik keagamaan, anak akan dapat percaya dan tidak segan membuka topik pembicaraan seputar paham keagamaan yang telah mereka terima,” paparnya.

Model pengasuhan demokratis dalam keluarga menjadi cara ampuh untuk mencegah munculnya paham dan praktik radikalisme. Model pengasuhan ini memungkinkan orangtua mengasuh anak dengan kontrol serta kehangatan yang tinggi. “Dengan model pengasuhan ini orangtua akan mampu mengarahkan aktivitas anak, memberikan dorongan, menghargai tingkah laku anak, dan membimbingnya,” kata Ilham.

Dalam pola asuh ini anak diberikan kebebasan untuk mengurus dirinya sendiri tapi tetap harus mengedepankan kedisiplinan yang telah dibuat dan disepakati bersama. Komunikasi yang baik sangat diperlukan pada model pengasuhan ini.

Orangtua juga harus menempatkan dirinya sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan agar mampu menerima keinginan serta masukan dari anak. “Nantinya anak akan terhindar dari hal-hal yang intoleran. Secara tidak langsung anak akan menghargai perbedaan pendapat dan demokratis dalam bersikap serta terhindar dari pola pikir radikal, kasar, dan memaksakan kehendak,” tutup Ilham.

Unair Surabaya sebagai universitas terbaik di Indonesia berkomitmen mendorong civitas akademika untuk berkontribusi kepada masyarakat luas.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES