Kopi TIMES

Kebangkitan Indonesia Pasca Pandemi

Rabu, 21 April 2021 - 15:28 | 60.72k
Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA)
Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA)

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam satu tahun terakhir, Indonesia dan negara-negara lain di dunia mengalami keterpurukan dari segala sisi kehidupan. Perubahan terjadi begitu cepat karena pandemi Covid-19 yang tidak disangka-sangka mewabah diseluruh penjuru dunia tanpa terkecuali.

Giat pemerintah dalam membangun negara harus teralihkan menjadi upaya menekan laju pertumbuhan virus yang eksis sejak akhir tahun 2019. Hal ini dikarenakan banyaknya korban yang berjatuhan akibat terinfeksi Virus Corona dan menjadi persoalan yang begitu serius bagi pemerintah.

Bahkan aktivitas kenegaraan harus sangat dibatasi dengan mengalihkan segala bentuk pekerjaan dari kantor ke rumah, melarang bepergian, menutup perdagangan, merubah sistem pendidikan secara daring dan lain sebagainya. Semua tindakan diambil sebagai upaya darurat untuk menyelamatkan jiwa seluruh warga negara (safety first). Dan tentu kondisi ini akan menjadi bagian dari sejarah hidup manusia sepanjang masa.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kini, banyak negara -negara termasuk Indonesia yang sudah memunculkan geliat untuk bangkit dari keterpurukan selama lebih dari satu tahun. Tentunya dengan memperkuat basis yakni pemerataan vaksin untuk seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak sektor-sektor yang sempat jatuh dikarenakan pandemi. Beberapa diantaranya ialah sektor pendidikan.

Pada sektor ini, akhirnya banyak anak-anak putus sekolah sementara waktu disebabkan tidak terpenuhinya fasilitas yang mendukung pembelajaran jarak jauh. Akibatnya, pembelajaran daring hanya mendukung mereka yang memiliki fasiltas penunjang seperti laptop, komputer, telepon genggam dan pulsa/kuota internet.

Namun saat ini, pemerintah mulai memberlakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka dengan menerapkan aturan ganjil genap demi keberlangsungan proses pendidikan anak bangsa.

Pada sektor perekonomian, Virus Corona berdampak pada perputaran bisnis yang begitu menyedihkan di Indonesia. Banyak sekali perusahan-perusahaan kelas menengah ke bawah yang memilih gulung tikar akibat kerugian yang terus dihadapi.

Kini pemerintah menyiapkan bantuan modal, mengucurkan dana bantuan sosial (bansos), memberikan potongan pajak kendaraan roda dua dan empat, subsidi listrik serta memudahkan perizinan ekspor impor.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Ancaman Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) dari instansi kepada pegawai juga membawa dampak yang tidak kalah serius yakni semakin membludaknya jumlah pengangguran yang tak terkendali. Tentu ini menjadi beban dan tanggungjawab besar untuk pemerintah. Pemerintah tentu harus memikirkan strategi untuk menekan dan mengurangi laju pengangguran akibat pandemi.

Disisi lain, pandemi telah mengakselerasi banyak hal dalam sektor kehidupan manusia. Kemajuan akan sesuatu yang diprediksi akan dihadapi 5 sampai 10 tahun mendatang, mendadak sudah terjadi di depan mata kita semua. Basis teknologi yang masih tertinggal dibanding negara maju harus dikejar oleh Indonesia dengan susah payah. Akhirnya mau tidak mau, semua orang harus mampu mengikuti perubahan agar dapat beradaptasi dan survive.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Menanggapi perubahan tersebut, maka pemerintah tidak bisa bersikap statis dan harus merespon dengan positif dengan melakukan upskilling and re-skilling.

Pentingnya upskilling and re-skilling menurut survey dari TalentLMS ialah 1) mampu meningkatkan produktivitas, kreativitas dalam kinerja dan kepercayaan diri, 2) mendemonstrasikan kemampuan beradaptasi dimanapun mereka bekerja, dan 3) siap mempelajari hal-hal baru, mengembangkan keterampilan dan meningkatkan harga diri.

Dan itu semua harus dimulai dari pemerintah dengan menguatkan supporting system. Selain itu penguatan soft skill dan hard skill juga sangat penting guna meningkatkan performa dan kinerja, diantaranya ialah meningkatkan inisitaif (show initiative), iiwa kepemimpinan (leadership training), menjaga emosi diri (emotional intelligence), dan berpikir kreatif (creative thinking). ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).

 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES