Peristiwa Internasional

KJRI Sydney Catat Naiknya Kasus KDRT Warga Indonesia di Australia saat Pandemi

Rabu, 21 April 2021 - 20:48 | 53.15k
Pelatihan KJRI Sydney tentang Pengenalan Hak Asasi perempuan di Australia bagi Migran dalam kaitannya dengan KDRT (FOTO: KJRI Sydney for TIMES Indonesia)
Pelatihan KJRI Sydney tentang Pengenalan Hak Asasi perempuan di Australia bagi Migran dalam kaitannya dengan KDRT (FOTO: KJRI Sydney for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, AUSTRALIA – Sepanjang Januari hingga Desember 2020, tercatat 17 kasus KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga) yang melapor ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia atau KJRI Sydney.

Kasus ini menunjukkan angka signifikan di masa pandemi covid-19, yaitu dua pertiga wanita menjadi korban KDRT dan menjadi  kasus terburuk pada 2020.

"Ada 17 kasus KDRT yang melapor ke KJRI sepanjang 2020. Dan pandemi covid-19 sebagai penyebab yang signifikan," ujar Konsul Jenderal Heru Hartanto Subolo, Sabtu (17/4/2021) di hadapan peserta pelatihan tentang Pengenalan Hak Asasi perempuan di Australia bagi Migran dalam kaitannya dengan KDRT. 

Peserta-pelatihan-memperoleh-sertifikat.jpg

Peserta pelatihan memperoleh sertifikat sebagai tanda telah menyelesaikan sesi Human Rights, Women Rights dan Domestic and Family Violence. (FOTO: KJRI Sydney for TIMES Indonesia)

KJRI Sydney menggelar Pelatihan  tersebut bekerja sama dengan Lembaga Caring is Culture. Pelatihan ini merupakan inovasi dalam pelayanan perlindungan KJRI Sydney terhadap WNI di wilayah kerja dan bertujuan untuk membekali dan menguatkan para WNI, khususnya komunitas perempuan Indonesia, yang sangat rentan mengalami KDRT, diskriminasi dan pelecehan seksual di Australia. 

Selain dihadiri Konjen Heru Hartanto Subolo, juga hadir sejumlah pemuka agama, tokoh masyarakat, perwakilan dari member Indonesian Community Council New South Wales (ICC NSW), pelajar, dan mahasiswa Indonesia. Mereka berpartisipasi baik secara daring maupun luring.

"Kehadiran para peserta pelatihan kiranya akan berfungsi sebagai titik pertolongan pertama, sekiranya terdapat WNI, khususnya perempuan, yang mengalami KDRT," papar Konjen Heru Hartanto Subolo. 

Pelatihan kali ini merupakan bagian dari program BETA SIAGA (Bersama Kita Saling Jaga) yang dicanangkan KJRI Sydney sejak 2020. Melalui program ini, KJRI Sydney berkomitmen secara berkala menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan terkait berbagai isu perlindungan, baik secara luring maupun daring, serta memuat berbagai informasi penting terkait isu pencegahan KDRT di website KJRI Sydney.

Hal penting dalam pelatihan kali ini merupakan upaya KJRI Sydney dalam mencegah tindakan KDRT berdasarkan asas penghormatan Hak Asasi Manusia, keadilan dan kesetaraan gender, non-diskriminasi dan perlindungan korban sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT.

Pelatihan-KJRI-Sydney-bekerja-sama-dengan-Caring-is-Culture.jpg

Pelatihan KJRI Sydney bekerja sama dengan Caring is Culture sebagai inovasi dalam pelayanan perlindungan terhadap WNI di Australia (FOTO: KJRI Sydney for TIMES Indonesia)

Pelatihan menghadirkan dua orang narasumber, Amy Dhewayani, Ketua Caring is Culture, dan Siti Aisah Constable, Pekerja Kasus Kekerasan Domestik Chrisholm Calbooture. Secara garis besar, para narasumber menyampaikan materi mengenai Hak Asasi Manusia, termasuk Hak Asasi Perempuan, sesuai dengan sistem hukum di Australia. 

Para narasumber juga menekankan pentingnya bagi WNI yang telah dan akan tinggal di Australia untuk mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah setempat, termasuk terkait penanganan KDRT, serta menjalin komunikasi dengan komunitas masyarakat Indonesia di Australia dan Perwakilan RI untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Peserta pelatihan memperoleh sertifikat sebagai tanda telah menyelesaikan sesi Human Rights, Women Rights dan Domestic and Family Violence. Para pemimpin komunitas pemegang sertifikat pelatihan merupakan Duty of Care yang diharapkan dapat menjadi titik pertolongan pertama jika ada WNI yang mengalami kasus KDRT dalam komunitasnya.

"ICC NSW sangat mendukung program Beta siaga ini. Para perwakilan ICC yang hadir siap menjadi leader di komunitas Indonesia untuk membantu masyarakat terkait isu KDRT," tandas Ketua ICC NSW, Julie Umboh Rondonuwu yang turut hadir dalam pelatihan. 

Peserta pelatihan yang digelar KJRI Sydney ini juga mendapatkan sertifikat dari Department of Social Services. Nama-nama peserta tercantum di departemen tersebut dan bakal menjadi leader dalam sosialisasi terkait penanganan KDRT di wilayah Sydney, Australia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES