Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Sedekah

Rabu, 21 April 2021 - 07:05 | 55.74k
Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma, Noor Shodiq Askandar
Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma, Noor Shodiq Askandar

TIMESINDONESIA, MALANGSEBAGAIMANA tulisan saya sebelumnya, sedekah yang paling baik itu dilakukan di bulan Ramadhan sahabat ngopi pagi. Dalam bulan ini, setiap kebaikan termasuk sedekah pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah swt.

Namun demikian, kita jangan sampai terjebak bahwa sedekah itu mesti mengeluarkan harta kekayaan yang dimiliki. Sedekah itu dapat dilakukan denga napa saja yang dipunyai oleh masing masing orang. Bagi yang punya harta, maka sedekah sebagian harta sangat baik, karena bagian dari implementasi ayat Al Qur’an yang menyebutkan bahwa pada setiap kekayaan itu terdapat hak orang lain yang mendapat bagian maupun yang tidak mendapat bagian. Sedekah harta itu berarti menyampaikan amanat atas harta kepada mereka yang berhak.

Jika harta tidak sangat banyak, maka sebetulnya ummat manusia juga bisa bersedekah dengan mengamalkan dan menyebarkan ilmu kepada fihak lain. Sebuah hadits menyebutkan bahwa ilmu yang diamalkan itu disamakan dengan perumpaan pohon yang berbuah. Perumpaan dengan menggunakan pohon yang berbuah ini menarik karena pada pohon yang berbuah itu kemanfaatannya bisa diberikan saat hidup dengan buah yang dapat dinikmati. Begitu juga saat pohon tersebut mati, masih dapat memberikan kemanfaatan. Beda dengan pohon yang tidak berbuah, yang lebih bermanfaat saat sudah mati. Jika pilihannya seperti itu, maka pilihannya tentu saat hidup bermanfaat, begitu juga jika sudah mati juga masih tetap memberikan kemanfaatan.

Sedekah juga bisa diberikan dalam bentuk bantuan tenaga yang dapat meringankan beban orang lain. Manusia bisa menjadi bermanfaat melalui keterampilan yang dimiliki yang dapat membantu orang lain untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapannya. Hal ini sangat cocok dengan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kehidupan gotong royong. Dengan bersama sama, apa yang dikerjakan bisa terasa lebih ringan sehingga bisa terjangkau oleh lebih banyak masyarakat. Dulu jika mau bangun rumah, cukup menyediakan bahannya dan konsumsi saja, maka orang lain akan datang membantu. Pengeluarannya lebih kecil, tetapi hasilnya bisa lebih optimal.

Jika harta, keterampilan, dan ilmu tidak mumpuni, maka ummat manusia bisa juga bersedekah dengan senyum kesabaran yang menentramkan orang lain. Menurut sayyidina Ali orang sabar itu adalah orang yang tetap bisa menunjukkan wajah yang menyenangkan, meski dirinya sendiri sebetulnya tidak tenang.

Begitulah Allah swt memberikan jalan kebaikan melalui berbagai cara. Dengan demikian, sebetulnya tidak ada alasan bagi ummat manusia untuk keberatan bersedekah, karena bisa menggunakan berbagai media yang dimiliki. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ??? 

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES