Demokrat Bantul Kritisi Pencatutan Nama Oleh Kubu KLB

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – DPC Partai Demokrat Bantul mengecam upaya pencatutan nama tiga ketua DPC Partai Demokrat sebagai penggugat oleh kubu KLB Deli Serdang. Tiga nama tersebut disebutkan pada sidang gugatan terhadap keabsahan AD/ART hasil kongres Partai Demokrat 2020 digelar Selasa (20/4/2021) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pernyataan ini disampaikan Sekertaris DPC Partai Demokrat Bantul Hozi, usai menerima siaran pers dari DPP Partai Demokrat terkait jalannya hari pertama sidang gugatan yang diajukan kubu KLB Deli Serdang.

Hozi menilai kubu Muldoko sudah menghalalkan segala cara untuk dapat merebut Partai Demokrat. Menyusul keputusan Menkumham yang mensahkan kepemimpinan AHY.

Siaran Pers DPP Partai Demokrat kepada media. (Foto: Humas DPC Partai Demokrat Bantul)

Di sisi lain terdapatnya penolakan dari tiga pengurus DPC Partai Demokrat yang namanya dicatut. Bahkan ketiganya sudah melapor ke Polda Metro Jaya.

Hozi berharap peristiwa ini menjadi momentum bagi seluruh kader Partai Demokrat di Indonesia untuk lebih merapatkan barisan. Agar berbagai upaya untuk memecah belah Partai Demokrat tidak berhasil.

"Konsolidasi menjadi kata kunci bagi Partai Demokrat," tegas Hozi.

Tiga nama yang dicatut kubu KLB adalah Jefri Prananda (Ketua DPC Konawe Barat), Laode Abdul Gamal (Ketua DPC Muna Barat), dan Muliadin Salemba (Ketua DPC Buton Utara). Pencatutan nama ini ditindaklanjuti dengan laporan ke Polda Metro Jaya pada 18 April 2021.

Bertolak dari fakta ini kuasa hukum DPP Partai Demokrat, Mehbob memohon agar Majelis Hakim menolak gugatan. Karena kuasa hukum para penggugat diduga telah menggunakan surat kuasa palsu. Mehbob juga meminta pihak Kepolisian untuk mengungkap dalang munculnya surat kuasa palsu ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement