Kuliner TIMES Ramadan

Nikmatnya Buka Puasa Mie Aceh Olahan Mahasiswi Unzaha Genggong

Selasa, 20 April 2021 - 12:47 | 65.05k
Mie Aceh hadir di Kabupaten Probolinggo, mie khas Aceh yang diolah mahasiswi Unzah Genggong.(Foto: Atiq Ali Rahbini for TIMES Indonesia)
Mie Aceh hadir di Kabupaten Probolinggo, mie khas Aceh yang diolah mahasiswi Unzah Genggong.(Foto: Atiq Ali Rahbini for TIMES Indonesia)
FOKUS

TIMES Ramadan

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Mie Aceh kini hadir di Kabupaten Probolinggo. Mie Aceh ini adalah hasil gagasan beberapa mahasiswi Fakultas Ekonomi Syariah Unzaha Genggong, yang ingin membuka usaha kuliner di sela sela aktivitas belajar di kampusnya.

Beberapa pengunjung dan pelanggan menyampaikan, Mie Aceh ini memiliki rasa yang khas, mereka takjub dengan aroma dan rasa yang belum tentu dimiliki di daerah ketimuran, terutama di Probolinggo, Jawa Timur. Mie Aceh sangat cocok untuk disantap saat berbuka puasa maupun saat sahur.

“Alamdulillah, banyak disukai pengunjung dan pelanggan. Kita sepakat jualan produk khas Nusantara, Mie Aceh. Apalagi, ini masih baru di Probolinggo,” tutur Nur Holifah, pengelola Mie Aceh dan Juice Azumi yang berlokasi di Timur Jembatan Unzah, Jalan Raya Semampir Kraksaan, Selasa (20/4/2021).

Resep Mie Aceh ini kata dia, diperolehnya dari rekannya salah satu Mahasiswa asal Aceh yang kuliah di sebuah perguruan tinggi di Malang. Ada beberapa varian yang di tawarkan, dengan harga yang sangat terjangkau untuk ukuran kantong remaja dan masyarakat umum di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Mie-Aceh-2.jpg

Variannya, Mie Aceh Reguler Kering dan Basah Rp 8.000, Mie Aceh Sosis Rp 10.000, Mie Aceh Bakso Rp 12.000. Selain itu, ada beberapa item minuman jus buah dan minuman lainnya, semisal Spirit Blue Ice, Pinky Star Ice dan Green Spirit Ice.

Ke-khasan Mie Aceh ini adalah rasa pedas dan gurihnya, termasuk warna kemerahan saat disajikan. “Alhamdulillah, banyak yang suka dan berlangganan,” imbuh Nur Holifah.

Bumbu yang digunakannya sangat sederhana dan menggunakan bumbu pada umummnya. Hanya saja, cara mengelolah bumbu itu yang berbeda dengan biasanya. Hasil racikan bumbunya memang sanga berbeda, dari aroma dan rasa memang tidak kalah dan sangat merangsang para pengungjung dan pelanggan.

Sayangnya, pandemi Covid 19 tidak bisa mengerek omset agar naik. “Tapi, nggak apalah, yang penting masih ada omsetnya. Jadi, nggak perlu ke Aceh kalau mau menu khas sana, kini Mie Aceh yang benar-benar khas rasa Aceh ada di Kraksaan,” kelakar mahasiswi Unzaha Genggong sembari tersenyum simpul.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES