Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Pro Aktif

Selasa, 20 April 2021 - 08:40 | 34.92k
Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.
Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jika ingin jadi orang yang sukses dalam kehidupan, maka jangan jadi orang menunggu orang lain berbuat terlebih dahulu sahabat ngopi pagi. Karena dengan demikian, berarti kita ketinggalan satu Langkah dari orang lain. Padahal seharusnya yang terjadi, kita harus selangkah lebih maju dari yang lain. Paling minim berada dalam satu barisan dengan lainnya.

Dengan berada selangkah lebih depan dari yang lain, maka kita punya peluang besar untuk menjadi trend setter dan bukannya follower. Kenapa demikian ? kesuksesan yang diperoleh oleh follower selamanya akan sulit untuk menjadi pesaing mereka yang telah melaksanakan terlebih dahulu.

Salah satu yang dapat dilatih agar bisa menjadi trend setter adalah dengan selalu proaktif atas berbagai masalah yang terjadi di masyarakat. Orang yang pro aktif itu adalah mereka yang selalu mengambil prakarsa dalam menyelesaikan problematika dalam kehidupan (prolem solver). Makin banyak orang orang yang proaktif, maka peluang segera diselesaikannya masalah di masyarakat bisa menjadi lebih cepat. Model ini adalah kehidupan yang sering dicontohkan Rasulullah saw dan diteruskan oleh para sahabat yang selalu proaktif dalam mengambil prakarsa penyelesaian di masyarakat. Bahkan Rasulullah saw dalam mengambil prakarsa penyelesaian dengan prinsip win win solution, sehingga semua merasa puas karena tidak ada yang merasa dikalahkan, dan tidak ada yang merasa dikesampingkan. Sayyidina Umar adalah salah satu contoh juga yang sangat proaktif melihat problematika kehidupan masyarakat dengan terjun langsung dan melihat di lapangan, serta mengambil prakarsa solusinya. Saat Sayyidina Umar, melihat ada seeorang janda beserta putra putrinya yang kelaparan, maka langsung mengambil prakarsa penyelesaian dengan mengirim bahan makanan pokok serta menugaskan Baitul Mal untuk kemudian memantu kehidupannya.

Beda dengan orang yang reaktif dengan kecenderungan menyalahkan fihak lain jika terjadi masalah (trouble maker). Semua orang baik terkait langsung maupun tidak langsung menjadi disalahkan, dan kemudian menganggap dirinya yang paling benar. Menyalahkan itu tidak akan menjadikan permasalahan selesai dan keadaan menjadi lebih baik, akan tetapi bisa jadi justru akan menambah masalah yang ada.

Pilihan menjadi problem solver atau trouble maker sejatinya menjadi pilihan masing masing orang. Namum demikian, pilihan ini bukan berarti sama baik atas keduanya, karena berbeda akibat yang terjadi. Dengan menjadi problem solver, kehidupan insyaallah dapat menjadi lebih baik. Sedang pilihan yang kedua, hanya akan membuat stagnan atau bahkan mengalami kemunduran. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

_______
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES