RSI Unisma Malang Turut Berdakwah dan Bersyiar Dalam Penanganan Bencana

TIMESINDONESIA, MALANG – PDNU Komisariat Unisma yang diwakili oleh dr.H. Tri Wahyu Sarwiyata, M.Kes selaku Direktur RSI Unisma, Wadir 1  dr.HRM.Hardadi Airlangga, Sp.PD yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat PDNU Bidang 3 yang fokus pada Kebencanaan dan Pengabdian Masyarakat dan juga Wadir 3, dr.H.M.Helnalsyah, M.Kes bersama-sama mendukung apa yang sudah dilakukan oleh teman-teman PC PDNU Kabupaten Malang untuk menangani kluster dibidang kesehatan korban gempa bumi di Dampit, Kabupaten Malang, Jumat (16/04/21).

Pengurus Pusat PDNU Bidang 3 memiliki tim NU Rescue yang siap sedia mengkoordinir SDM yang bisa mensuport terutama di NU dalam pelaksanaan tanggap bencana.

Wakil Direktur 1 RSI Unisma dr.Hardadi mengatakan pihaknya juga mempersiapkan obat-obat an dan kebutuhan medis lainnya dalam perjalanannya meninjau langsung Lokasi yang paling terdampak yaitu Kabupaten Malang sekitarnya.

“Pengabdian masyarakat dan penanggulangan bencana adalah salah satu syiar agama, dalam hal ini PDNU sudah menetapkan untuk penanganan penanggulangan bencana kemasyarakatan, NU membentuk payung yaitu NU Peduli yang memiliki leading sektor dalam kebencanaan yaitu LPBI,” ungkapnya.

Peran LPBI (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim) dalam setiap terjadi bencana adalah melakukan evaluasi dilapangan, bantuan apa yang dibutuhkan saat ini, dan lainnya.

Koordinator penanggulangan dilokasi dilakukan oleh dr Afif  Izudin Direktur Klinik Global Sarana Medika di daerah Dampit bersama tim lain yang juga anggota dari tim PDNU di daerah.

“Untuk bidang kesehatan di daerah Dampit dan sekitarnya sudah tercover dengan baik oleh tim sehingga SDM tidak perlu banyak dikirim lagi,” ucapnya

Pada hari itu juga bersama LPBI dan Fatayat NU melakukan perbaikan rumah ke daerah yang paling parah yaitu Ampelgading. Perobohan dilakukan pada rumah yang tidak mungkin ditinggali sehingga nanti dapat mudah untuk dibangun kembali.

 “Ada perubahan jam kerja karena puasa, maka kerjaan dilakukan setelah solat terawih mereka bersama-sama merobohkan bangunan yang tidak mungkin ditinggali,” terangnya.

RSI Unisma bersama-sama dengan DPNU dan  GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) Ampelgading Kabupaten Malang saling mendukung untuk bangkit bersama dalam kegiatan penanggulangan bencana ini. “Bersama Ibu Pendeta setempat berkeliling lokasi bencana, karena yang paling mengerti daerah itu adalah beliau,” ungkap dr Hardadi.

“Disana tinggal berbagai macam Agama dan kebudayaan, jadi Ampelgading adalah Indonesia, Indonesia dalam bentuk kecil,” terangnya.

Respon masyarakat sangat senang sekali, karena yang dilakukan tim saat itu adalah door to door. Pergerakan tim dilakukan setelah solat jumat bersama di masjid yang juga hampir roboh. Kemudian bergerak bersama ke rumah-rumah warga. Saat di dapur umum, ibu-ibu juga meminta untuk ditensi. Masyarakat mengucapkan terimakasih dan bersyukur akan bantuan yang diberikan.

“Sisi baik dari bencana ini adalah oleh Allah SWT kita diberikan kesempatan utuk berbagi di Bulan yang penuh berkah ini,” terangnya.

dr Hardadi pun menjelaskan program jangka panjangnya, LPBI  akan melakukan revitalisasi bangunan roboh yang tidak mungkin ditinggali, minimal dapat dipakai untuk tempat berteduh.

Lebih lanjut dr. Hardadi mengungkapkan hikmah yang dapat diambil dari musibah ini. Menurutnya musibah ini adalah jalan kita untuk berbagi kepada sesama karena RSI Unisma adalah bagian dari PDNU Komisariat Unisma juga ingin berbagi kasih sayangnya kepada sesama melalui bencana ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement