Peristiwa Nasional

Tingkatkan Fungsi Tampung Air, Kementerian PUPR RI Bersihkan Sampah Waduk Jatigede  

Senin, 19 April 2021 - 19:42 | 57.57k
Ilustrasi kegiatan operasi dan pemeliharaan kawasan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang. (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)
Ilustrasi kegiatan operasi dan pemeliharaan kawasan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang. (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung secara rutin dan teratur melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan kawasan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang.

Kegiatan tersebut salah satunya berupa bersih-bersih sampah daerah eksisting. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengelolaan fungsi bendungan yang ditujukan untuk merawat, termasuk mengecek kondisi bendungan beserta waduknya.  

Waduk Jatigede PUPR 2

Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, namun juga pemerataan hasil-hasil pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Waduk Jatigede dibangun untuk menambah volume tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air nasional, khususnya di Provinsi Jawa Barat.

"Keberadaan Waduk Jatigede bermanfaat bagi masyarakat khususnya di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Sumedang,” kata Menteri penerima Man of The Year 2019 Anugerah TIMES Indonesia (ATI) ini. 

Aksi bersih-bersih sampah daerah eksisting Waduk Jatigede dimulai sejak 4 Februari 2021 lalu, di kawasan pesisir Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang. Kegiatan dilanjutkan pada 7 Februari bersama Pemerintah Daerah dan komunitas masyarakat berhasil membersihkan sampah dan limbah seluas 60 m3.

Memasuki bulan Maret, BBWS Cimanuk Cisanggarung kembali mengadakan kegiatan bersih-bersih sampah bersama unsur TNI-Polri, Pemda, dan masyarakat sekaligus mengkampanyekan Gerakan Siapapun Membuang Sampah – Kami Pilih Aksi Nyata atau dikenal dengan Gerakan SMS-KAPAN. 

Waduk Jatigede PUPR 3

Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Ismail Widadi mengatakan penanganan sampah kawasan perlu dipikirkan apabila Bendungan Jatigede didorong untuk tujuan pariwisata. 

"Penanganan sampah di Waduk  Jatigede tidak cukup melalui upaya teknis tetapi juga perlu mengubah budaya/mengedukasi masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan dan mendorong perilaku bersih dan sehat," tegas Ismail Widadi.

Bendungan Jatigede merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dengan kapasitas tampungan sebesar 979,5 juta m3. Bendungan ini sudah beroperasi penuh dan manfaatnya telah banyak dirasakan masyarakat, khususnya petani karena dapat meningkatkan intensitas tanam. Areal persawahan yang mendapatkan jaminan pasokan air sudah mencapai potensi optimal untuk mengairi 90.000 hektar lahan sawah yang berada di Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.

Selain untuk keperluan irigasi, pembangunan waduk Jatigede oleh Kementerian PUPR RI ini juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 3.500 liter/detik, dan manfaat lainya seperti pengendali banjir di Indramayu dan Cirebon seluas 14.000 hektar, yakni dengan mengendalikan aliran Sungai Cimanuk, serta penghasil Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 110 megawatt (MW). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES