Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Dakwah dan Realitas Kehidupan

Senin, 19 April 2021 - 17:59 | 93.56k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Perintahkan Allah di dalam Q.S An-Nahl :125 yang artinya “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. sesungguhnya Tuhanmu, dialah yang mengetauhi siapa yang sesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” ayat ini ditujukan kepada umat manusia, kepada orang yang beriman agar senantiasa menyebarkan dakwah, menyerukan dan mengajak manusia dalam hal kebaikan dijalan Allah agar menjadi manusia yang tunduk dan patuh dalam melaksanakan perintah Allah dan senantiasa menjauhi larangan dari Allah.

Tidak hanya itu Allah SWT juga menjelaskan dalam Q.S Al-Imran ayat 104 yang artinya “dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang orang yang beruntung.” Dalam ayat ini kita harus memiliki syarat syarat sebelum berdakwah didepan umum sebagai umat yang beragama dan tidak semata mata menyebarkan dakwah kemudian tidak tahu asal usul dan sanad keilmuan yang disampaikan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Rasulullah SAW juga bersabda “ Sampaikanlah dariku walau satu ayat. kalian boleh menyampaikan riwayat (yang benar) dari kalangan bani israel, namun juga tidak berdosa (jika kalian tidak menyampaikannya). Barang siapa yang berdusta mengatasnamakan aku, maka bersiap siaplah masuk neraka.” (HR. Bukhari). Dari sini kita tahu betapa pentingnya menyerukan dakwah kepada semua orang dan mengajarkan sesuatu walaupun hanya sedikit.

Di era yang sudah di modernisasi ini mudah dan lebih efisien bagi masyarakat untuk mengakses konten dakwah dengan mudah, baik melalui tv, youtube, maupun buku-buku yang telah dicetak dan diperjual belikan, di lingkungan kita saat ini perkembangan dakwah tumbuh dengan sangat pesat dengan terbentuknya badan-badan organisasi islam, program keislaman dikalangan masyarakat baik masih muda maupun sudah tua. bahkan diberbagai sekolah banyak ekstra yang menyuguhkan dakwah agar tertanam jiwa-jiwa Da’i sejak dini. Lantas, bagaimanakah dakwah dan realitas dalam kehidupan yang nyata ini? Sekilas pengelihatan dari kacamata masyarakat, perkembangan dakwah yang sangat pesat dan banyak berkembang ditengah masyarakat kini nampak bahwa keislaman dimasyarkat sudah tersusun secara sistematis dan teratur. Namun, jika di lihat lebih teliti lagi masih banyak orang yang mengalami krisis moral. Apakah hal ini terjadi karena kesalah pahaman antara pendakwah dengan pendengar? jawabannya tidak, tidak semua terjadi karena hal tersebut. Banyak sekali para Da’i yang salah dengan niatnya dari awal. seperti yang sudah dijelaskan dalam surah An-Nahl bahwa ketika kita berdakwah tidak semata - mata hanya berbicara saja, namun semua itu ada syarat - syarat yang harus dipenuhi sebagai seorang pendakwah agar apa yang disampaikan bisa sukses, sikap amar ma’ruf nahi munkar harus ditanamkan dalam hati tiap muslim. begitu juga dengan niat yang harus di luruskan sebelum berbicara kepada seseorang atau sekelompok orang, karena niat yang benar akan melahirkan hasil yang baik. bergitupun dengan niat yang salah akan melahirkan hasil yang buruk untuk kedepannya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pada realitas yang dihadapi saat ini banyak sekali masyarakat yang imannya terkikis oleh pengaruh lingkungan itu sendiri, seperti : pemuda pemudi muslim di Indonesia lebih cenderung mengikuti budaya non muslim terkait internalisasi budaya dan perilakunya yang sudah jelas bahwa itu menyeleweng dari ajaran islam dan kaidah kaidah syari’at keislaman. Contohnya banyak perempuan yang berpenampilan seperti laki laki (begitupun sebaliknya), perempuan yang terbiasa dengan membuka hijabnya apalagi sudah biasa dengan pakaian yang minim dan terbuka. Lalu dari segi kualitas dan kuantitas agama islam di kalangan masyarakat juga terkikis imannya bahkan dapat menggoyahkan iman baik secara sengaja maupun tidak disengaja keluar dari islam, karena pengaruh budaya non-muslim yang terlalu ditoleran tanpa memfilter budaya tersebut di awal pengenalan. Selain itu, dalam realita kehidupan saat ini banyak sekali pemahama-pemahaman baru yang muncul terutama di Indonesia, hingga terciptanya aliran-aliran di masyarakat dan hal tersebut bukan menumbuhkan rasa saling menghargai antara pemahaman malah kadang tumbuh rasa saling hujat dan menjatuhkan antar muslim satu sama lain. padahal islam datang dengan perdamaian, namun masih saja ada pertentangan dan perseteruan antar umat beragama islam.

Dakwah ini untuk menyerukan kebaikan kepada Allah SWT, maka semakin berkembangnya zaman maka tuntunan dakwah juga semakin penting agar pemuda pemudi islam tidak kehilangan identitas diri sebagai seorang muslim dan tidak terjerumus dalam paham-paham radikal yang beredar. Untuk itu dakwah saat ini disampaikan dan direalisasikan agar tidak banyak pemuda yang masih awam terjebak dalam ajaran radikal, mencegah kemurtadan, agar tidak terjadi penyelewengan budaya barat terhadap budaya islam dan menjadikan pemuda pemudi islam sebagai pelopor era kegemilangan islam.

Maka dari itu agar realita masyarakat tidak berlawanan dengan target yang sudah ditentukan sebelum dakwah, harus menggali ilmu yang dalam dan memahami seluk beluk ilmu yang akan disampaikan, melandaskan pada Al-Qur’an, hadist, ijtihad, dan juga pelurusan niat saat hendak berdakwah. Semoga kita semua selalu dalam bimbingan yang benar dalam zaman yang penuh dengan hiruk-pikuk ini. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : M. Rofiul Achsan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES