Peristiwa Daerah

Masjid Kuno Bondan, Dibangun Sebelum Ada Kota Cirebon dan Indramayu

Senin, 19 April 2021 - 16:25 | 130.32k
Masjid Kuno Bondan.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Masjid Kuno Bondan.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYUMasjid Kuno Bondan merupakan salah satu masjid kuno yang unik yang berdiri di Desa Bondan Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu. Masjid yang konon dibangun dalam waktu semalam ini, sudah berdiri sebelum ada Kota Cirebon dan Indramayu.

Masjid ini terbagi dalam dua bagian, yakni bagian teras yang merupakan bangunan baru hasil renovasi. Sementara bagian utama masjid semuanya terbuat dari kayu jati, baik atap, dinding, hingga lantainya. Keunikan bagian utama masjid ini berbentuk panggung setinggi sekitar 50 sentimeter. 

Masjid Kuno Bondan b

Di bagian utama masjid ini, merupakan bagian masjid yang masih asli sejak dibangun pada tahun 1414 Masehi. Ukurannya cukup kecil, yakni hanya 9x9 meter. Di bagian sisi kiri kanan dindingnya terdapat beberapa jendela sederhana berbentuk kotak dengan bagian sisi atasnya yang melengkung. Sementara di bagian depan masjid, terdapat sebuah jendela kecil yang berbentuk bintang. 

Selain itu, bagian utama ini mempunyai atap atau memolo yang berbentuk limasan khas masjid kuno di Indonesia. Di bagian tengahnya terdapat semacam menara kecil berbentuk seperti ornamen kendi.

Menurut Juru Pelihara, Nudiyalis Sholat (26), Masjid Kuno Bondan sendiri mempunyai banyak sebutan, seperti Masjid Sapu Angin, karena terletak di Jalan Sapu Angin. Selain itu, masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Darus Sajidin Bondan Barat.

Masjid ini dibangun oleh Syekh Datul Kahfi atau yang familiar dikenal sebagai Syekh Nurjati, pada tahun 1414 Masehi di bantaran Sungai Cimanuk. Syekh Datul Kahfi sendiri mempunyai semacam ilmu yang disebut Sapu Angin.

Nudiyalis mengisahkan, saat itu wilayah Cirebon dan Indramayu belum terbentuk ketika masjid ini dibangun. Pasalnya, wilayah Cirebon atau Kesultanan Cirebon baru terbentuk pada tahun 1482 Masehi, yang sampai sekarang kerap diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Cirebon. Sementara Indramayu pada tahun 1527 yang hingga kini kerap diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Indramayu.

"Sebelum ada Cirebon dan Indramayu, masjid ini sudah berdiri. Karena Syekh Datul Kahfi sendiri merupakan guru dari Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati, tokoh pendiri Cirebon," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Senin (19/4/2021).

Nudiyalis menjelaskan, penanda tahun 1414 Masehi tersebut terpampang pada salah satu kayu di atap masjid, ketika hendak direnovasi. Hal tersebut menunjukkan, bahwa wilayah Bondan Kecamatan Sukagumiwang sudah ada pusat penyebaran ajaran Islam, yang dilakukan oleh Syekh Datul Kahfi.

Dengan dibangun tahun segitu, lanjutnya, maka ada kemungkinan jika wilayah Bondan dulunya masih masuk dalam kekuasaan Kerajaan Pakuan Pajajaran. Bahkan katanya, wilayah Bondan sempat menjadi tempat pertemuan antara prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang.

Diakui Nudiyalis, bahwa Masjid Kuno Bondan pernah diteliti oleh seorang ulama asal Indramayu. Dia mengambil sampel kayu di salah satu bagian masjid, untuk diteliti di laboratorium. Dan hasilnya, sampel kayu tersebut diketahui sudah ada sekitar tahun 1300 Masehi. 

"Kata beliau, bahkan tahun 1400-an itu masuk zamannya Syekh Alimudin, muridnya syekh Bayanillah atau Syekh Datul Kahfi, karena kayu pintu itu saat di uji laboratorium sudah ada sejak 1.300 Masehi," jelasnya.

Berdasarkan data dari Bali Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten yang dilansir dari laman resminya, Syekh Datul Kahfi mengumpulkan para pengikutnya untuk memusyawarahkan untuk mendirikan tempat sholat berjamaah. Akhirnya, pada tahun 1414 Masehi, disepakati untuk mendirikan sebuah masjid yang letaknya tidak jauh dari Sungai Cimanuk dan cangkop/balai yang telah dibangun oleh Ki Geden Bondan yaitu di Desa Bondan Barat. 

Masjid Kuno Bondan c

Menurut cerita, pembangunan masjid tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 1 malam dan keesokan harinya, Syekh Datul Kahfi membuat bedug dari kayu Sidaguri yang bila ditabuh bisa terdengar sampai Cirebon. Sampai sekarang masjid tersebut dinamai Masjid Darus Sajidin Bondan (Masjid Kuno Bondan) dan masih difungsikan, namun bedugnya telah hilang entah ke mana.

Nudiyalis melanjutkan, masjid ini sudah mengalami renovasi sebanyak 3 kali, yakni pada tahun 1965, 1979, dan 1992. Dirinya menyayangkan, bagian depan atau teras masjid diubah total dan menghilangkan bentuk aslinya, dari yang semula hanya kayu semua, kini menjadi bangunan tembok. Beruntung, bagian utama masjid masih bisa diselamatkan sebelum dirombak. 

Hal tersebut mengakibatkan perbedaan yang jomplang pada masjid ini, di mana bagian depannya merupakan bangunan baru dengan bahan dasar tembok beton, sementara bagian belakang atau utama masjid, semuanya terbuat dari kayu dan berbentuk panggung.

Nudiyalis mengakui, untung saja Masjid Kuno Bondan ini sudah didaftarkan ke dalam salah satu cagar budaya nasional oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, sebelum bangunan utama masjid keburu dibongkar. Tujuannya agar bentuknya tetap terjaga. "Kalau saya tidak keburu mendaftarkan, bangunan lama masjid akan dibongkar," jelasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES