Peristiwa Nasional

Sejarah Hari Ini: 19 April, Mengenang Menteri Agama KH Abdul Wahid Hasjim

Senin, 19 April 2021 - 10:30 | 58.06k
KH Abdul Wahid Hasjim.
KH Abdul Wahid Hasjim.

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini akan mengulas beberapa peristiwa penting yang terjadi pada 19 April. Salah satunya adalah meninggalnya Menteri Agama Indonesia pertama KH Abdul Wahid Hasjim pada tahun 1953.

Wahid Hasjim adalah ayah dari presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid dan anak dari Mohammad Hasyim Asy'ari, salah satu pahlawan nasional Indonesia dan pendiri Nahdlatull Ulama.

19 April juga tercatat sebagai hari lahir federasi sepakbola Indonesia atau PSSI.

1953: KH Abdul Wahid Hasjim Meninggal Dunia

Menteri Agama RI ini meninggal dunia dalam usia 38 tahun setelah mobilnya mengalami kecelakaan di Kota Cimahi, Jawa Barat tanggal 19 April 1953. 

Ia adalah ayah dari presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan anak dari Mohammad Hasyim Asy'ari, salah satu pahlawan nasional Indonesia dan pendiri organisasi Nahdlatul Ulama.

"Saya dan sopir selamat, merayap keluar dari mobil. Ayah saya mengalami luka berat, dia mengalami cedera serius di kepala dan keningnya. Satu sisi dari muka dan leher pun terkoyak dan memar," kata Gus Dur dalam buku Biografi Gus Dur yang ditulis Greg Barton.

Wahid Hasjim, dikenal sebagai sosok muda dengan pemikiran luas tentang agama, negara, dan pendidikan. Pria kelahiran Jombang, 1 Juni 1914 ini turut membuat rumusan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila sebagai pengganti dari "Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya". Ini menunjukkan Wahid Hasjim sebagai tokoh yang moderat, substantif, dan inklusif.

1930: Lahirnya PSSI

Dikutip dari situs resmi PSSI, PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia) dibentuk pada 19 April 1930 di Yogyakarta. Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. 

PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo, lulusan sekolah teknik Heckelenburg, Jerman. Ketika itu, Soeratin yang memang gemar sepakbola melihat melihat sepakbola bisa menjadi wadah menyemai nasionalisme di kalangan pemuda dalam upaya menentang Belanda.  

Soeratin kemudian membuat serangkaian pertemuan dengan tokoh-tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Hingga puncaknya pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil - wakil dari VIJ (Sjamsoedin - mahasiswa RHS); wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot; Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo Soekarno; Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo; Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru, juga Kapten Kes.IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji. Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia).

Nama PSSI ini diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

1962: Hari Pertahanan Sipil

Pertahanan Sipil biasanya dikenal masyarakat dengan nama Hansip dibentuk oleh pemerintah Indonesia, pada tanggal 19 April 1962. Hansip juga dikenal di kalangan luas masyarakat dengan sebutan Linmas.

Dikutip dari depdagri.go.id, kehadiran Hansip di Indonesia ini bersamaan dengan adanya peristiwa perang kemerdekaan yang dibentuk atas dasar kehendak rakyat Indonesia. 

Keberadaan Hansip masuk dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 1982. Undang-undang tersebut berisi mengenai pengakuan hak setiap warga dalam membela negaranya. Selain itu, juga berpacu dalam aturan undang-undang nomor 55 tahun 1972 yang berisi dengan segala kemampuan dan kesanggupanya setiap individual wajib untuk mengikuti segala bentuk kegiatan Pertahanan dan keamanan. 

2011: Fidel Castro Mundur dari Partai Komunis Kuba

Fidel Castro pejuang revolusi dan politikus Kuba yang berhaluan komunis mengumumkan mundur dari Partai Komunis Kuba, 19 April 2011. Castro tercatat sebagai Perdana Menteri Kuba dari 1959 hingga 1976 dan sebagai Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Selain itu, ia juga mengemban jabatan Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba dari 1965 hingga 12 April 2011. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES