Peristiwa Internasional

Kondisi Covid-19 India: Satu Ranjang untuk 2 Orang Pasien

Minggu, 18 April 2021 - 20:00 | 39.44k
Pasien Covid-19 di India berbagi ranjang satu dengan lainnya di salah satu ruangan ICU rumah sakit India, (15/4/2021). (Foto: The Straits Times)
Pasien Covid-19 di India berbagi ranjang satu dengan lainnya di salah satu ruangan ICU rumah sakit India, (15/4/2021). (Foto: The Straits Times)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kasus penularan Covid-19 di India semakin menjadi-jadi. Bahkan beberapa hari kemarin, negara ini menjadi negara terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Bahkan kini, para pasien yang masuk ruangan ICU di rumah sakit setempat harus rela berbagi ranjang mereka dengan pasien lain.

Dilansir dari The Strait Times, penularan kasus Covid-19 di India meningkat tajam beberapa hari terakhir. Setidaknya hingga Kamis (15/4/2021) kemarin tercatat terdapat 200.000 kasus penularan setiap harinya dari semula yang mencapai 10.000 kasus perhari pada awal pandemi.

Hal ini membuat rumah sakit lokal seperti Lok Nayak Jai Prakash Narayan Hospital (LNJP) kekurangan ranjang di ruangan ICU mereka. Dulunya rumah sakit ini memiliki 54 ranjang ICU, namun kini mereka telah menambah hingga 300 ranjang ICU untuk menampung pasien yang seperti tak henti-hentinya berdatangan.

"Kami benar-benar kewalahan. Kami telah memaksimalkan kapasitas ruangan, kami juga telah meningkatkan jumlah ranjang di ruangan ICU kami untuk hal ini," ungkap Dr Suresh Kumar, Director Kesehatan Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan dalam sebuah video yang diunggah oleh The Straits Times.

Dokter Kumar juga mebyebutkan bahwa dalam sehari, pihaknya bisa menerima 158 pasien Covid-19. Mereka berdatangan ke rumah sakit. Ada yang datang dengan menaiki bis umum, ada pula yang databg dengan diantar becak.

Dengan banyaknya kasus ini, tak ayal ruangan ICU Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan India penuh sesak. Beberapa pasien dengan postur tubuh kecil harus rela berbagi ranjang dengan pasien lain. Terlihat pula petugas membawa jenazah pasien yang baru saja meninggal ke luar ruangan.

Jenazah pasien-pasien yang baru meninggal diletakkan di depan ruangan ICU sebelum kemudian dibawa ke ruangan jenazah oleh petugas lainnya yang juga sedang sibuk melayani jenazah lain. Pemandangan ini seperti tak ada hentinya dan membut semua orang mengelus dada.

India pernah melakukan lockdown ketat selama 3 bulan di tahun 2020. Setelah itu pemerintah melonggarkan larangan dengan melakukan pembatasan sosial. Namun, beberapa daerah zona merah tetap melakukan lockdown di daerah mereka.

Diungkap Dr. Kumar, penyebaran Covid-19 di India saat ini akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan yang dibuat pemerintah. "Mereka tidak mematuhi protokol Covid. Mereka benar-benar terlalu cuek," ungkap Dr. Kumar. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES