Pendidikan

Syiar Ramadan Hari Keenam, UIN Maliki Malang Bahas soal Puasa dan Sabar

Minggu, 18 April 2021 - 10:25 | 39.11k
Syiar Ramadan UIN Maliki Malang di hari keenam Ramadan. (FOTO: Nadira Rahmasari/TIMES Indonesia)
Syiar Ramadan UIN Maliki Malang di hari keenam Ramadan. (FOTO: Nadira Rahmasari/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) akan bahas soal Puasa dan Kesabaran Membangun Komitmen Sosial dan Spiritual dia acara Syiar Ramadan hari keenam kali ini.

Adapun narasumbernay adalah Prof. Dr. H. Roibin, M.HI., Dr. Sudirman, MA., Dr. H. M. Samsul Hady, M.Ag., Dr. H. Imam Muslimin, M.Ag dan Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag sebagai moderatornya.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Hadir empat narasumber di hari keenam Ramadan di 1442 H dengan tema Puasa dan Kesabaran Membangun Komitmen Sosial dan Spiritual yang akan dibahas sesuai dengan keahliannya masing-masing," ujar Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag., Rektor UIN Maliki Malang.

Syiar-Ramadan-UIN-Maliki-Malang-2.jpg

Prof. Dr. H. Roibin menerangkan, semua perkara yang dilakukan orang beriman akan membuahkan kebaikan, karena orang beriman ketika mendapatkan ujian beriman mereka akan bersyukur. Dan ketika dilanda masalah ia akan bersabar.

Puasa Ramadan diharapkan dapat mewujudkan kesabaran dan rasa syukur. Rahmat Allah selalu dibentangkan, baik kepada orang kafir, musyrik, dan ahli maksiat semua diberikan rahmat. 

"Taqwa menurut saya adalah gaya hidup. Allah melihat semua yang dilakukan hambanya. Ekspresi orang bertaqwa adalah orang yang menyadari bahwa Allah melihat semua apa yang dia lakukan," ujar Kaprodi S3 HKI UIN Maliki Malang ini.

Lalu Dr. Sudirman menyampaikan, puasa bukan hanya ibadah, tapi ada nuansa sosial di dalamnya.

Di dalam Ramadan ada zakat, dimana orang tidak akan sempurna puasanya sebelum melakukan zakat. Menurutnya hal itu disebabkan, karena setiap orang memiliki keyakinan bahwa apa yang dimiliki tidak akan bertahan lama yang membuat seseorang harus melaksanakan rukun Islam dengan sempurna.

Syiar-Ramadan-UIN-Maliki-Malang-3.jpg

Ia menekankan, bahwa berpuasa merupakan cara Allah agar umatnya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. 

"Perilaku spritual ini akan mendorong seseorang sekuat mungkin untuk selalu bersabar, dan dalam kehidupan sehari-hari Allah sangat sabar. Ketika melihat orang memikul barang berat, itulah adalah wujud Allah agar hati kita mau bergerak," ujar Dr. Samsul Hady menimpali.

Kemudian, Dr. Imam Muslimin menegaskan, bahwasanya sabar adalah perilaku yang butuh perjuangan dan perlu upaya. Dan apabila orang sudah benar-benar menyatu dengan Allah, maka ia akan bisa bersabar. Fenomena orang sabar adalah bersama Allah. Kalau orang senang bersama Allah itu adalah tanda orang yang sabar. Kalau orang sumpek itu adalah tanda orang yang tidak sabar karena bersama setan. Perasaan bersama Allah akan membuat seseorang tidak akan merasa sedih.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

Syiar Ramadan ini ditayangkan setiap hari di bulan Ramadan melalui channel youtube UIN Maliki Malang pada pukul 16.00 WIB. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES