Peristiwa Daerah

Waduk Cacaban Tegal Dilengkapi Wisata Gardu Pandang

Minggu, 18 April 2021 - 08:38 | 297.86k
Foto proyek remedial Waduk Cacaban Tegal, yang akan dilengkapi sejumlah fasilitas wisata di gardu pandang. (Foto: Humas Pemkab Tegal for TIMES Indonesia)
Foto proyek remedial Waduk Cacaban Tegal, yang akan dilengkapi sejumlah fasilitas wisata di gardu pandang. (Foto: Humas Pemkab Tegal for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TEGAL – Proyek remedial Waduk Cacaban di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal akan mencakup tiga titik yakni penataan kawasan wisata, tubuh bendungan dan bangunan pelimpah atau spillway. Informasi dari Pelaksana Konstruksi Perwakilan PT Sumber Karsa Indah Utama (SKIU) yang dirilis Humas Pemkab Tegal mengungkapkan, pengerjaan akan berlangsung 450 hari kalender dan waktu pemeliharaan 180 hari. Atau, ditargetkan rampung Januari 2022 

"Dengan ketinggian mencapai 5,5 meter, bangunan gardu pandang akan menjadi daya tarik wisata waduk Cacaban. Pengunjung bisa menikmati pemandangan lepas bentangan air waduk dengan pulau-pulau kecil di tengahnya,” jelas Widodo, perwakilan dari PT SKIU.

Waduk Cacaban Tegal b

Selanjutnya dalam penataan kawasan wisata akan dibangun gardu pandang, sentra oleh-oleh, jogging track, pujasera, mushala, toilet, dermaga dan taman bermain. 

Terkait kendala pengerjaan proyek, Widodo mengaku musim hujan yang lebih panjang dari perkiraan seringkali memaksa pihaknya harus menghentikan sementara pekerjaan konstruksi demi keamanan dan keselamatan para pekerja. 

Hal yang sama juga diungkapkan Pengawas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kuswandi. Dijelaskan, pengerjaan proyek remedial ini melibatkan 300 tenaga kerja dengan 70 persen pekerja merupakan warga sekitar Waduk Cacaban. 

Selain dilakukan pemantauan pekerjaan, pihaknya juga memantau penerapan protokol kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh hingga penggunaan alat keselamatan kerja. 

Proyek remedial waduk Cacaban Tegal senilai Rp 38,3 miliar  merupakan skala prioritas Proyek Peningkatan Operasional dan Keselamatan Bendungan Tahap 2 atau Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP2) dikarenakan usia waduk sudah terbilang tua, sekitar 62 tahun sejak pertama kalinya beroperasi tahun 1958.  “Melihat usianya, bangunan bendungan menyimpan potensi bahaya besar sehingga harus dilakukan remedial, termasuk pengerukan sedimen yang diperkirakan mencapai volume 14 ribu meter kubik,” ujar Kuswandi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES