Pendidikan

Pesantren Al-Aqobah Jombang Ajarkan Kitab Kuning dengan Bahasa Inggris

Sabtu, 17 April 2021 - 19:22 | 139.18k
Suasana saat Gus Fikri ngaji kitab kuning dengan bahasa inggris di Ponpes Al-Aqobah Jombang (Foto : Gus Fikri For TIMES Indonesia)
Suasana saat Gus Fikri ngaji kitab kuning dengan bahasa inggris di Ponpes Al-Aqobah Jombang (Foto : Gus Fikri For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANGPengajian kitab kuning yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Aqobah, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur terlihat berbeda. Ini karena pengajaran kitab kuning menggunakan bahasa Inggris.

Pengajian dengan metode unik dan berbeda ini di gagas oleh Ustaz Kanzul Fikri, salah satu pengasuh Ponpes Al-Aqobah, Jombang.

Pria yang akrab disapa Gus Fikri ini mengatakan, bahwa awal mula muncul gagasan dan ide ini berawal dari kegiatan ekstra kulikuler pondok dan sekolah yang mewajibkan santri berbahasa asing. Kemudian ia tertarik untuk mengintegrasikan dalam dunia santri yang sudah biasa dengan kitab kuning.

"Kebetulan disini ada kelas bahasanya, kemudian kami juga ingin mengantarkan para santri untuk berdakwah di luar negeri tidak hanya di dalam negeri saja," katanya, kepada TIMES Indonesia. Sabtu (17/4/2021).

Kajian kitab kuning dengan menggunakan bahasa asing ini merupakan cara pesantren melatih santri dalam menggabungkan tiga kemampuan berbahasa dan sudah berjalan sejak tahun 2010 yang lalu.

Dirasa efektif untuk mengembangkan skill para santri dalam hal berbahasa. Kemudian setiap bulan ramadan rutin laksanakan di pesantren ini.

"Awalnya kami mulai dengan kitab yang ringan-ringan dulu yang sudah biasa dikaji oleh santri. Dengan tujuan santri lebih mudah memahaminya," ujar pria alumni Pondok Gontor ini.

Meskipun pengajarannya menggunakan bahasa Inggris, tidak sedikitpun menghilangkan ciri khas dan subtansi dari kitab kuning tersebut.

Untuk memberi pemahaman utuh kepada santri, maka setiap makna dalam kalimat yang ditulis dalam kitab kuning dijelaskan dengan menggunakan tiga bahasa sekaligus, yakni Indonesia, Arab dan Inggris.

"Dalam praktiknya kita tetap memakai kaidah kitab kuning artinya kita masih sama menggunakan istilah dan tanda pada kitab kuning biasanya kayak 'utawi, iki, iku'," jelas pria alumni Unisma Malang ini.

Tak lain dengan metode penganjaran yang berbeda ini. Pihaknya mempunyai cita-cita tinggi bisa mengantarkan alumni dari santri Al-Aqobah bisa berdakwah hingga go Internasional.

"Kami juga sudah mempunyai MoU dengan Unesco. Kami ingin para santri punya pengetahuan global. Bisa Go Internasional," imbuhnya.

Sementara itu, KH Ahmad Junaidi Hidayat, Pengasuh Pondok Pesantren Al Aqobah Jombang mendukung program yang digagas oleh putranya tersebut.

"Semoga bermanfaat bagi santri dan bisa mengantarakan santri selamat dunia dan akhirat," harapnya.

Seperti yang diketahui, pengajian kitab kuning di pesantren salaf umumnya hanya disampaikan dengan bahasa Jawa atau Indonesia. Namun, di Pesantren Al-Aqobah Jombang, pelajaran kitab kuning disampaikan dengan bahasa Inggris dan merupakan pesantren pertama di Jombang yang menerapkan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES