Ekonomi

Berkah Ramadan, Pengusaha Janggelan di Magetan Raup Puluhan Juta Rupiah Dalam Sehari

Sabtu, 17 April 2021 - 18:20 | 81.76k
Proses pencatakan janggelan. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Proses pencatakan janggelan. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Tingginya permintaan janggelan atau cincau hitam pada bulan Ramadan membuat pengusaha janggelan kebanjiran pesanan. Salah satunya Purwadi asal Dukuh Jetak, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang dalam sehari mampu memproduksi hingga 12 ton janggelan dengan omset Rp 33 Juta.

Sebelum bulan Ramadan, dalam hari biasa Purwadi hanya produksi 30 kilogram saja dengan 2 kali produksi selama satu minggu, hal tersebut berbanding terbalik pada bulan Ramadan yang membuat produksi naik hingga 10 kali lipat karena konsumsi masyarakat cukup tinggi sebagai minuman berbuka puasa.

"Untuk saat ini 10 hari pertama bulan puasa kita produksi hingga 30 kilogram bahan baku janggelan, dan hasilnya bisa sampai 12 ton dalam 2 kali penyaringan dengan omset Rp 33 juta perhari," ujar Purwadi kepada TIMES Indonesia, Sabtu (17/4/2021).

janggelan-2.jpg

Proses pembuatannya, pertama-tama daun dan batang pohon janggelan dicacah dan dicuci bersih, setelah itu direbus hingga benar benar hancur, kemudian disaring menggunakan saringan yang lembut dan kemudian direbus lagi menggunakan air hingga mendidih dengan menggunakan tepung tapioka sebagai pengental, baru kemudian dapat dicetak sesuai pesanan.

"Ukuran kita biasanya ada per blek (kaleng krupuk) dengan isi kurang lebih 20 kilogram janggelan matang dengan harga Rp 65 ribu khusus untuk pengiriman luar daerah saja karena lebih awet dan bisa bertahan bisa 15 hari hingga satu bulan namun untuk lokal Magetan hanya menggunakan loyang isi 10 kilogram harganya sendiri Rp 25 ribu tapi hanya bertahan tiga hari," jelasnya.

Pembeli janggelan buatan Purwadi pun tidak hanya di Karisidenan Madiun saja, tapi juga telah sampai Pelembang, Tanjung Karang, Jombang, Mojokerto, bahkan hingga Samarinda.

janggelan-3.jpg

"Mungkin omset kita besar ya, tapi biaya operasional juga besar, seperti karyawan kami ada 10, dan operasional pengiriman dalam sehari rata - rata hingga Rp 10 juta rupiah," jelasnya.

Sementara itu, janggelan atau cincau hitam di Magetan biasanya menjadi minuman yang cukup digemari pada bulan Ramadan karena tekstur nya yang kenyal dan lembut serta cocok jika dijadikan minuman untuk berbuka puasa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES