Dengar Bantuan Rp 50 Juta dari BNPB, Korban Gempa Malang Banyak yang Robohkan Rumah

TIMESINDONESIA, MALANG – Korban gempa Malang di Kabupaten Malang yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang ramai-ramai merobohkan rumah mereka. Ini setelah mengetahui ada bantuan sebesar Rp 50 juta dari BNPB.

Mereka berbondong-bondong merobohkan rumah meski tidak mengalami kerusakan berarti, karena berharap bantuan dari BNPB sebesar Rp 50 juta bagi korban Gempa Malang.

Kondisi rumah yang rusak berat dan roboh akibat Gempa Malang. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya atau DPKCK Kabupaten Malang, Imam Suyono, ketika menanggapi penanganan Gempa Malang.

"Ketika masyarakat dengar ada bantuan Rp 50 juta, rumah mereka dirobohkan," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (17/4/2021) sore. Lebih lanjut dia menyebutkan, rumah yang dirobohkan bukan tergolong rusak parah atau berat.

Padahal kata dia, bantuan dari BNPB sebesar Rp 50 juta itu khusus bagi rumah yang mengalami kerusakan berat. Sedangkan rumah rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.

"Maka dari itu, perlu adanya verifikasi lapangan. Kami juga menerjunkan tim untuk melakukan verifikasi tersebut," sebutnya.

Disamping itu, data dari DPKPCK dengan BPBD harus dicocokkan.

"Selanjutnya, kami berkoordinasi dengan BPBD maupun OPD lainnya, untuk membahas penanganan perbaikan rumah mana saja yang menjadi tanggungjawab kami, BPBD maupun instansi lainnya," terangnya.

Menurutnya, warga maupun korban Gempa Malang tersebut belum tentu mendapatkan bantuan sebesar Rp 50 tersebut. Karena harus dilakukan verifikasi terlebih dahulu.

Kondisi rumah rusak ringan akibat Gempa Malang. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

"Kalau hasil verifikasi hanya Rp 10 Juta maka ya hanya mendapat sebesar itu. Tergantung hasil verifikasi," sebutnya

Sedangkan untuk penanganan Gempa Malang, pihaknya saat ini terus melakukan evakuasi material rumah roboh yang menggunakan alat berat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement