Pemerintahan

Gubernur DKI Berikan Usulan kepada PBB Terkait Kota Berketahanan Iklim

Sabtu, 17 April 2021 - 17:42 | 25.45k
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat menjadi pembicara di forum internasional bersama sekjen PBB. (FOTO: dok Pemrov DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat menjadi pembicara di forum internasional bersama sekjen PBB. (FOTO: dok Pemrov DKI Jakarta)

TIMESINDONESIA, JAKARTAGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi pembicara di forum internasional. Tadi malam, bersama Sekjen PBB yakni Antonio Gutteres dan pimpinan C40 Cities mengadakan dialog dengan tema 'Dialogue Between C40 Mayors and UN Secretary General-Advancing Carbon Neutrality and Resilent Recovery for Cities and Nations'.

Diketahui, ketua C40, asosiasi kota besar dunia, adalah Wali Kota Los Angeles dengan Gubernur DKI Jakarta bersama Gubernur Tokyo sebagai Wakil Ketua.

Dalam forum itu, Gubernur Anies menyampaikan, pemerintah setiap kota memiliki tugas untuk menyediakan lingkungan tempat tinggal yang layak huni bagi warganya. Hal ini, termasuk dengan mengatasi dampak perubahan iklim dengan berupaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kota.

Kota-kota di seluruh dunia telah berkomitmen dan mengalokasikan sumber daya untuk membuat rencana aksi iklim dan melaksanakan aksi iklim dalam strategi transportasi, tata bangunan, dan mempromosikan energi bersih dan sebagainya.

"Kita telah berkomitmen untuk menjadi Kota Berketahanan Iklim, bahkan Jakarta sendiri telah memiliki target zero emission pada tahun 2050. Saat ini, kita sedang bertransformasi dari pembangunan yang berbasis mobil ke pembangunan yang berbasis pada transit (Transit Oriented Development)," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/4/2021).

Dalam pembicaraan dengan Sekjen PBB itu, mantan Mendikbud RI tersebut mengusulkan agar PBB ambil peran lebih yang besar untuk membantu kota-kota di dunia, dalam 3 aspek.

Pertama, PBB dapat mendorong negara-negara untuk mengakui pencapaian aksi iklim yang dilakukan pada tingkat kota dan itu perlu dihitung sebagai bagian dari National Determined Contribution (NDC) dari aksi iklim.

Kedua, PBB juga perlu secara organisasional mendorong terjadinya integrasi vertikal dan horizontal pada tingkat aksi serta kebijakan.

Ketiga, dalam rangka menuju COP 26, PBB perlu mendukung negara-negara untuk mengembangkan arsitektur dan struktur pendanaan yang komprehensif, untuk dieksekusi pada level lokal.

"Begitu usulan Jakarta ini disampaikan, Sekjen PBB langsung interupsi dan menanggapi," jelasnya.

Anies mengatakan, Sekjen Gutteres setuju sepenuhnya dan siap menindaklanjuti usulannya itu. Menurutnya hal-hal yang diusulkan sangat mungkin dikerjakan oleh PBB sehingga dukungan ini bukan sekadar wacana melainkan dapat diterjemahkan ke dalam program-program dari tingkat pusat hingga lokal.

"Inikah ikhtiar Jakarta, ikhtiar kita semua utk ikut mewarnai arah kebijakan dunia. Demi menyelematkan lingkungan hidup, demi generasi masa depan," ujarnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES