Pondok Pesantren Raudlatul Ulum di Pangandaran Berhasil Ciptakan Produk Pakan Magot RU

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Pondok Pesantren Raudlatul Ulum di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat berhasil menciptakan produk pakan magot yang diproduksi oleh para santri. Produk pakan magot tersebut diberi nama magot RU yang berfungsi sebagai pakan peliharaan unggas dan ikan.

Saat ini proses produksi dikerjakan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum di Dusun Cikananga, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Ro'is Santri Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Muhamad Adib Salim (21) mengatakan, pakan magot yang diproduksi merupakan magot larva black soldierfly.

"Dalam satu minggu kami baru mampu menghasilkan produk pakan magot 15 kilogram," kata Adib.

Adib menambahkan, harga magot kering saat ini per 1 kilogram Rp70 ribu sedangkan magot basah per 1 kilogram Rp9 ribu.

"Hasil produksi santri saat ini sudah diminati para konsumen lokal dan dijual di toko pakan di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi," tambahnya.

Untuk penjualan pakan magot, saat ini dijual melalui dua kemasan di antaranya kemasan 150 gram dengan harga jual Rp15 ribu dan kemasan 200 gram dengan harga jual Rp20 ribu.

"Melalui kreativitas pembuatan pakan magot, diharapkan santri memiliki keahlian saat pulang ke kampung halamannya masing-masing," terang Adib.

Selain bisa mengaji dan mengamalkan ilmu agama yang diperoleh dari Pondok Pesantren maka para santri juga bisa mengembangkan kreativitasnya untuk ketahanan ekonomi.

"Kandungan pakan magot RU terdiri dari, protein kasar 41-42%, ekstrat eter 31-35%, abu 14-15%, kalsium 4,18-5,1% dan fosfos 0,60-0,03%," jelasnya.

Dengan kandungan yang terdapat pada pakan magot RU memiliki keunggulan di antaranya, meningkatkan imun hewan unggas dan ikan, merangsang pertumbuhan, antistres dan antibodi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement