Pendidikan UIN Malang

Syiar Ramadan Hari Kelima, UIN Maliki Malang Bahas Amalan yang Bisa Hidupkan Hati

Sabtu, 17 April 2021 - 08:53 | 36.17k
Syiar Ramadan UIN Maliki Malang di hari kelima Ramadan (Foto: Nadira Rahmasari/TIMES Indonesia)
Syiar Ramadan UIN Maliki Malang di hari kelima Ramadan (Foto: Nadira Rahmasari/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) membahas amalan yang dapat Menghidupkan Hati Sekarat dalam program Syiar Ramadan hari kelima Ramadan tahun ini.

Hadir sebagai narasumber Dr. H. Agus Maimun, M.Pd., Prof. Dr. H. Mulyadi, M.Pd.I., Dr. H. Mohammad Asrori, M.Ag., Dr. H. Sudirman, M.Ag dan Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag sebagai moderatornya.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Sesungguhnya islam memiliki tawaran yang baik untuk mengselaraskan hati ini. Dan itu semua di mulai dari diri sendiri. Semoga keselarasan hati warga kampus dapat mengembangkan UIN Maliki Malang dan bisa membangun Indonesia lebih baik," ujar Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag., Rektor UIN Maliki Malang.

Berdasarkan dari perspektif pendidikan, Dr. Agus maimun, menyampaikan, sebagai seorang pendidik harus belajar banyak tentang agama. Hal itu penting, agar apapun yang dilakukan para pendidik dapat diterima orang lain dan dapat menebarkan keselerasan hati kepada yang di ajar.

Ia memberikan contoh, ketika belajar matematika, fisika, biologi harus di dalami benar-benar agar ilmu tersebut dapat diambil logikanya untuk menghidupkan hati.

Syiar ramadan UIN Maliki Malang a

"Supaya hati kita tidak sekarat harus belajar dan belajar sesuai dengan kemampuan. Allah mengangkat derajat seseorang dengan ilmu," terang Dekan FITK UIN Maliki Malang ini.

Kemudian, Dr. H. Sudirman, menyampaikan berdasarkan perspektif filsafat, dalam perspektif filsasafat, ia ambilkan keteladanan dari wali songo yaitu agar hati tidak sekarat dan senantiasa bahagia yang pertama harus membaca Al-Quran semaknanya.

Kedua, perut harus lapar untuk mengobati hati. Ketiga, sholat malam. Keempat, dizikir malam yang lama. Kelima, berkumpul dengan orang yang salih.

"Berlatih untuk berpikir positif akan dapat membuat hati kita merasa nyaman dan dapat meningkatkan kualitas sosial, serta sangat penting sekali agar dapat mengerti apa yang di alami orang lain," ujar Prof. Dr. H. Mulyadi berdasarkan dari perspektif psikologi.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

Dr. H. Mohammad Asrori, dari perspektif tasawuh menyampaikan, bahwa hati yang sekarat bisa dimaknai secara spesifik dan longgar. Dalam makna spesifik yaitu orang yang akan meninggal.

Makna longgarnya yaitu orang yang malas-malasan dan hatinya sakit. Ia menekankan bahwa manusia tidak akan akan pernah memiliki adanya kepuasan, sehingga ketika orang tidak terkendali hatinya, maka hatinya akan sekarat.

Syiar Ramadan dari UIN Maliki Malang ini ditayangkan setiap hari di bulan Ramadan melalui channel youtube UIN Malang pada pukul 16.00 WIB. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES