Peristiwa Daerah

Kinerja PPKM Mikro Jabar Tertinggi di Indonesia

Kamis, 15 April 2021 - 08:00 | 23.88k
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/4/21). (Foto: Humas Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/4/21). (Foto: Humas Jabar)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi paling produktif dalam menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Indonesia. 

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional per 11 April 2021, jumlah kegiatan terkait PPKM Mikro di Jabar mencapai 1.896.148 kegiatan. Jumlah tersebut tertinggi se-Nasional. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, semua kegiatan tersebut terkait penanganan Covid-19. Mulai dari edukasi dan sosialisasi 3M, pembagian masker, penegakan disiplin, penulusuran kontak, sampai vaksinasi Covid-19. 

“Ini menandakan kerja keras kita konkret selama PPKM Mikro,” kata Gubernur Jabar dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/4/21). 

"Kepada para aparat desa, Ketua RT/RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol-PP, semua kinerja terproduktif ini, yang diapresiasi pemerintah pusat, mohon dipertahankan," imbuhnya.

Ridwan Kamil pun melaporkan, selama empat pekan berturut-turut, tidak ada daerah di Jabar berstatus Zona Merah atau Risiko Tinggi. 

Berdasarkan data Bersatu Lawan Covid-19 pada periode 5-11 April 2021, 19 daerah masuk Zona Oranye atau Risiko Sedang, dan delapan daerah berstatus Zona Kuning atau Risiko Rendah. 

Adapun delapan daerah yang berstatus Zona Kuning atau Risiko Rendah, yakni Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Bandung, Kab. Tasikmalaya, Kab. Sumedang, Kab. Subang, Kab. Bekasi, dan Kab. Pangandaran. 

“Kalau perkembangan kasus masih stabil, kita berada di zona yang turun. Tidak ada lagi Zona Merah di Jawa Barat. Mudah-mudahan seterusnya seperti itu,” tutur Ridwan. 

Terkait progres vaksinasi, Kang Emil mengatakan pihaknya akan fokus pada sasaran lansia, terutama di daerah tujuan mudik.

“Vaksinasi kita ini masih lemah di lansia. Jadi, tadi arahan saya, lansia ini butuh pendampingan saat penyuntikan. Diutamakan lansia yang punya anak yang merantau,” ucapnya. 

Selain itu, Kang Emil menuturkan bahwa Kepolisian Daerah (Polda) Jabar akan menyiapkan skenario penyekatan sebagai antisipasi mudik di daerah Jabar. 

“Skenario dari sekarang harus sudah disiapkan, sehingga mereka-mereka yang melanggar bisa diputarbalikan,” ucapnya. 

Gubernur Jabar pun mengimbau kepada semua masyarakat Jabar untuk menjalankan ibadah di Bulan Ramadan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu mesti dilakukan untuk menekan potensi penularan Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES