Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Kolaborasi Kunci Tri Dharma Perguruan Tinggi

Rabu, 14 April 2021 - 13:51 | 60.33k
Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tugas seorang dosen tidak hanya mengurus kegiatan pengajaran, namun juga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau yang lebih familiar dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan begitu banyaknya tugas dan tanggung jawab seorang dosen, maka dosen dituntut untuk menjadi muti-tasking, artinya ialah dosen harus mampu melaksanakan sederet pekerjaan dalam waktu yang berdekatan.

Tentu, Tri Dharma yang menjadi kewajiban seorang dosen harus dilaksanakan dengan baik untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Terlebih lagi bagi dosen yang memiliki tugas lebih, misalnya ialah dosen yang masuk pada jabatan struktural di perguruan tinggi, maka perlu adanya strategi yang efektif dan efisien, sehingga dosen tidak kuwalahan dan pontang-panting dalam menjalankan peran yang begitu banyak.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Strategi tersebut ialah dengan mengimplementasikan kolaborasi. Manfaat terbesar dari kegiatan kolaborasi ialah mendapatkan banyak sekali kesempatan untuk belajar dan memperoleh inspirasi dari orang lain. Kolaborasi akan membuat dosen berpikir dan menjalankan pekerjaanya dengan jalan atau cara yang baru yang mana pengetahuan juga akan bertambah. Hal ini tentunya berbeda ketika dosen melakukan pekerjaan secara individual. Bahkan bisa jadi, seorang dosen akan mengalami kesulitan dalam menjalani dunia kerja.

Dengan berkolaborasi, dosen akan lebih mudah dalam mewujudkan visi misi sebuah institusi karena sesungguhnya Tri Dharma Perguruan Tinggi dilaksanakan tidak hanya untuk pengembangan diri (personal development) dosen, namun juga institusinya.

Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dosen dalam melaksanakan kegiatan secara kolaboratif, yakni kemampuan berkomunikasi, menjaga empati, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat satu sama lain, menjaga ritme kerja agar tidak terdengar mendominasi serta tidak menunjukan bahwa dirinya yang paling tahu dan pintar atas pekerjaan yang sedang dilakukan. Itulah alasan mengapa setiap perusahaan atau instansi akan mempertimbangkan karyawan yang memiliki kemampuan kerja sama tim yang bagus.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dengan bekerja secara kolaboratif, diskusi atau persoalan dalam suatu pekerjaan akan selesai lebih cepat. Misalnya saat dosen mengerjakan proyek penelitian bersama, maka tentu akan memunculkan beragam pemikiran bagaimana menyelesaikan persoalan penelitian dari berbagai perspektif. Dengan begitu hasil penelitian kaya akan beragam ide sehingga mengandung substansi yang diteliti dengan lebih berkualitas.

Selain itu, dengan berkolaborasi, seorang dosen akan mengetahui kemampuan dirinya. Dosen akan mengetahui kemampuan dirinya ketika ia bekerja sama dengan orang lain. Ia akan mampu membaca kekurangan serta kelebihan yang ada dalam dirinya. Dari situ, peran kolaborasi ialah melengkapi kekurangan satu sama lain. Kolaborasi juga akan menambah wawasan dosen karna dalam praktiknya, mereka akan belajar dari satu sama lain.

Dari paparan di atas, maka dosen perlu meningkatkan tiga kemampuan. Pertama ialah aktif mendengar. Dengan aktif mendengar, maka seorang dosen akan dapat mengetahui ide, saran dan masukan dari rekan kerja. Terkadang kita ingin selalu terlihat yang paling menonjol dengan banyak berbicara hingga lupa kapan waktunya untuk mendengar. Kedua ialah bersikap terbuka. Keterbukaan dalam kolaborasi sangatlah penting. Dengan bersikap terbuka antar dosen, maka akan mewujudkan kenyamanan dalam berdiskusi dan mengurangi gap atau jurang satu sama lain. Keterbukaan juga dapat meningkatkan kepercayaan antara satu dosen dengan yang lainnya, sehingga tidak perlu ada informasi yang harus ditutupi atau dibagikan kepada dosen yang lain selama proses kolaborasi. Ketiga ialah menjaga komunikasi satu dengan yang lain. Terkadang dalam sebuah hubungan, termasuk hubungan kerja terjadi kesalahpahaman dikarenakan kurangnya komunikasi. Namun jika komunikasi terjalin dengan baik, maka kolaborasi akan menghasilkan karya yang luar biasa bagi dosen.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES