Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Guru dan Tantangan Mengajar Kelas Beragam

Rabu, 14 April 2021 - 13:19 | 51.55k
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Mengajar adalah tugas yang kompleks dan beragam terutama pada saat terjadi perubahan masyarakat yang cepat. Pola migrasi baru-baru ini telah menyebabkan ruang kelas yang semakin beragam, yang menghadirkan tantangan baru bagi para guru. Ada banyak badan penelitian tentang keragaman kelas, dengan sebagian besar berfokus pada tantangan yang ditimbulkan oleh ruang kelas yang beragam, dan mencari solusi yang potensial. Tetapi relatif sedikit guru mengetahui tentang bagaimana guru mengajar dalam pengaturan kelas yang beragam dan mempersiapan kebutuhan belajar sehingga memberikan keberhasilan belajar.

Untuk terlibat secara efektif dengan siswa dari berbagai latar belakang, guru memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang relevan, sikap, nilai, keterampilan, dan disposisi. Keberhasilan siswa juga tergantung pada kesadaran mereka tentang perspektif, asumsi dan bias mereka sendiri, dan kemampuan mereka untuk berempati dengan siswa dari latar belakang yang berbeda. Pembelajaran yang kompeten memperlakukan keragaman sebagai aset dan sumber pertumbuhan, bukan sebagai penghalang kinerja.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Guru juga memerlukan profesionalisme tingkat tinggi untuk memilih dan memodifikasi metode yang akan memenuhi kebutuhan populasi siswa yang beragam sehingga bisa digunakan untuk mengevaluasi secara kritis representasi keragaman dalam bahan ajar dan secara sistematis merefleksikan dampak dari praktik mereka sendiri. Untuk melaksanakannya, guru membutuhkan otonomi dan kebebasan profesional, yang memberdayakan guru untuk bertanggung jawab mengembangkan kompetensi pedagogik mereka.

Otonomi guru penting untuk mengimbangi tren kebijakan saat ini yang cenderung meminimalkan profesionalisme guru. Organisasi pengajaran standar sering kali membuat guru tidak memiliki kesempatan untuk menjadi kreatif, fleksibel dan inovatif. Sistem sekolah yang berhasil haruslah bergerak untuk memperkuat posisi guru, dan menjauh dari sistem akuntabilitas dan kontrol administratif yang ketat.

Pembuat kebijakan sering menggunakan kerangka kerja untuk membantu menentukan kompetensi yang dibutuhkan guru. Kerangka kerja kompetensi dapat memberikan sistem pendidikan dasar yang kuat untuk perencanaan dan menyediakan peluang pengembangan profesional yang komprehensif. Tetapi kebijakan yang ditujukan untuk mengembangkan guru yang kompeten tidak selalu sejalan dengan tujuan mereka, dan seringkali terbatas dalam ruang lingkup atau bahkan kontraproduktif dan salah arah.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kebijakan seharusnya lebih fokus pada kebutuhan sehari-hari guru. Seorang guru bisa berpengetahuan luas, berempati dan otonom, tetapi itu tidak berarti mereka akan efektif di ruang kelas yang berbeda. Bahkan dengan perencanaan dan persiapan yang baik, guru dapat merasa sulit untuk membuat keputusan pedagogis yang mendadak. Mengajar di ruang kelas yang beragam dapat membuat keputusan tersebut menjadi lebih kompleks.

Idealnya, melalui proses refleksi, antisipasi, dan tindakan yang berurutan, praktik reflektif semacam ini memungkinkan guru untuk berkembang dari apa yang diketahui atau diasumsikan sehingga dapat melihat situasi dari perspektif yang berbeda. Pada saat yang sama, guru membutuhkan konsep untuk membantu mereka meningkatkan praktik pembelajaran dan berkembang secara profesional. Seiring waktu, mereka akan belajar bagaimana membuat penilaian pedagogis yang bertanggung jawab  dan siap untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin beragam.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES