Gaya Hidup TIMES Ramadan

Keunikan Tradisi Ramadan Patroli Sahur dengan Alat Musik

Rabu, 14 April 2021 - 12:00 | 58.56k
Kegiatan patroli sahur di jalan Nakula RT3/RW5, Malang. (Foto: M Afif/TIMES Indonesia)
Kegiatan patroli sahur di jalan Nakula RT3/RW5, Malang. (Foto: M Afif/TIMES Indonesia)
FOKUS

TIMES Ramadan

TIMESINDONESIA, MALANG – Patroli sahur biasanya dilaksanakan untuk membangunkan masyarakat setempat untuk sahur dan memulai melaksanakan ibadah puasa. Tentu saja hal ini akan membuat pembeda bagi suasana Ramadan dengan hari-hari biasanya. Seperti pratoli sahur yang dilaksanakan di jalan Nakuka RT 3/RW 5, Blimbing, Kota Malang. Afif Muhammad sebagai koordinator disini turut memeriahkan dan memberi suasana baru di bulan suci Ramadan tahun ini. 

Dalam patroli sahur tersebut, terdiri dari kurang lebih 20 orang. Patroli tersebut tidak hanya diramaikan oleh remaja melainkan anak kecil. Sebelum menjalankan patroli, mereka begadang di rumah dulu kemudian baru menjalankan patroli pada pukul 02.00 WIB dini hari dan biasanya ketika berpatroli warga setempat akan ikut keluar untuk berpatroli juga bersama Afif juga rekannya.  Keunikan dari tradisi patroli sahur disini adalah setiap anggota memainkan alat musik sendiri, Jadi tidak melulu membawa kentongan. 

patroli-sahur-2.jpg

“Bawa alat musik juga mbak, biasanya kaya gitar akustik, ukulele, sama ketipung,” ujar Afif. 

Tidak cuma memainkan alat musik, melainkan patroli ini juga dihiasi dengan lagu-lagu kidung jawa yang khas. Irawan yang akrab disapa “Bang Mo” salah satu anggota patroli yang biasanya menyanyikan kidung jawa tersebut. Lagu yang sering dibawakan seperti Layang Dungo Restu, Wes Tatas, Cidro Loro, dan lain-lain. Selain alat musik yang disebutkan oleh Afif, bahkan gamelanpun turut serta hadir ikut memeriahkan patroli bersama mereka. 

patroli-sahur-3.jpg

“Keseruan ini kita selalu kompak, mbak. Rutenya kita keliling daerah RT3/RW5 ini saja. Jadi warga disini selalu nungguin kehadiran patroli unik dari kita,” imbuh Afif lagi. 

Patroli sahur tersebut diakhiri pukul 03.00 WIB dan setiap anggota kembali kerumahnya untuk melaksakan sahur di rumah masing-masing. Hal ini tentu merupakan tradisi Ramadan yang hampir jarang ditemukan dipusat Kota Malang. Akan tetapi, dengan tetap merayakan dan memberi inovasi, maka akan semakin disukai masyarakat sehingga mengundang untuk turut serta berpartisipasi dalam kegiatan pratoli sahur  tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES