Kesehatan TIMES Ramadan

Puasa Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan Psikologis

Rabu, 14 April 2021 - 10:00 | 43.26k
Ilustrasi.
Ilustrasi.
FOKUS

TIMES Ramadan

TIMESINDONESIA, JAKARTAPuasa adalah ibadah setahun sekali yang akan dijalankan umat muslim selama kurang lebih 30 hari. Selain menahan lapar dan haus, selama berpuasa Ramadan juga akan menahan emosi dan hawa nafsu.

Seketika, tubuh akan berhenti berhenti dan diistirahatkan sejenak agar dapat membersihkan diri dan juga organ tubuh. Manfaat puasa ternyata tidak hanya bagus untuk kesehatan saja. Melainkan juga baik untuk kondisi psikologis seseorang.

Hal ini karena seseorang akan dilatih untuk menahan segala keinginannya selama satu bulan. Beberapa manfaat psikologis puasa menurut Biro Psikologi Dinamis antara lain:

  1. Mengurangi gejala depresi, cemas, serta resiko demensia atau kata lain pikun. Penjelasannya adalah, pada saat hari pertama puasa tubuh akan melepaskan hormon endorfin disistem saraf pada 48 jam pertama puasa. Endorfin akan diproduksi sistem saraf ketika seseorang merasa bahagia dan istirahat cukup. 
  2. Menurunkan perilaku adiktif atau kecanduan. Hal ini berkaitan dengan seseorang yang akan menahan semua keinginannya selama menjalankan ibadah puasa. Secara tidak langsung melatih untuk tidak terobsesi atau menjadi candu akan hal - hal tertentu. 
  3. Mengurangi perilaku agresif. Selain menahan diri dari segala keinginan, menjalankan ibadah puasa juga diajarkan caranya bersabar. Dengan bersabar, tentu seseorang akan lebih bisa untuk lebih santai dan rileks dalam menghadapi apapun atau dalam memenuhi keinginannya selama berpuasa. Berbeda dengan hari biasanya, di bulan suci Ramadan seseorang cenderung tidak akan banyak menuntut sesuatu karena dilatih untuk bersabar. 
  4. Lebih mampu mengontrol diri. Masih berkaitan dengan poin nomor dua, jika seseorang sudah mampu menghindari sesuatu yang adiktif baginya maka dirinya akan lebih mudah memilih sesuatu yang baik untuk dirinya dan juga hidupnya. Misalnya untuk salah satu contoh, candu terhadap rokok. Dimana tentu akan menurunkan kesehatan selama terus dilanjutkan. Di bulan puasa, maka seseorang tersebut mau tidak mau harus berhenti merokok. Ini merupakan hal yang bagus bagi kesehatannya. Tidak menutup kemungkinan, jika seseorang tersebut mampu meninggalkan kebiasaan adiktifnya hingga setelah bukan suci Ramadan. 

Inilah mengapa puasa juga disebut mampu mengurangi rasa cemas dari biasanya. Informasi ini bisa membantu kita semakin tahu banyaknya manfaat jika seseorang menjalankan ibadah puasa Ramadan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES