Awal Puasa Ramadan, Pedagang Daging Ayam Mengadu ke Bupati Bondowoso, Ada Apa?

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Awal puasa Ramadan Tahun 2021 atau1442 Hijriah ini, sejumlah pedagang ayam Pasar Sore di Pasar Induk Bondowoso mengadu ke Bupati Bondowoso, Salwa Arifin di Pendapa Bupati, Selasa (13/4/2021).

Sejumlah pedagang tersebut meminta agar mereka bisa berdagang di bawah. Sebab menurut pengakuan mereka, berdagang di lapak atas seperti rekomendasi pemeritah penjualannya sepi.

Dalam kesempatan tersebut, mereka hanya ditemui Kepala Dinas Koperasi Dan Perdagangan (Diskoperindag) dan Kapolsek setempat. Endang (50), salah seorang pedagang mengatakan, para pedagang siap mematuhi peraturan pemerintah asal mereka tidak kehilangan pekerjaan.

Dia mengaku sebelum Ramadan sudah tidak berjualan. Yakni sekitar empat bulan lalu. "Kehilangan pekerjaan bersama teman-teman. Kami sudah menunggu, sudah bersabar," katanya.

Menurutnya, kebijakan zonasi yang diterapkan oleh pemerintah setahun yang lalu sudah diterapkan para pedagang. "Tetapi bukannya untung, justru kerugian yang mereka dapatkan," akunya.

Semenjak berjualan di atas mereka mengaku rugi, karena tidak laku. "Barang kami sering dibuang. Kalau barang nggak layak dimakan masak harus dijual," tuturnya.

Sementara Kepala Diskoperindag Bondowoso, Sigit Purnomo menerangkan, penertiban pasar induk sudah sesuai SOP dan pedagang yang berada di bahu jalan yang mengganggu lalu lintas di pindah ke lantai atas.

"Cuma pasar kan sudah sesuai dengan zonasi ya. Kalau daging tempatnya ada sendiri. Ini juga untuk memutus penyebaran Covid-19," jelasnya.

Menurutnya, zonasi di Pasar Induk Bondowoso tersebut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). " Memang di dalam pasar itu ada aturannya. Yang masing-masing komoditi ada zonasinya (termasuk pedagang daging ayam)," terangnya mewakili Bupati Bondowoso menemui pedagang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement