Gaya Hidup

Asyiknya Kopine Eyang Potro, Tempat Ngopi di Tengah Kebun Salak Sleman

Selasa, 13 April 2021 - 03:32 | 185.62k
Pengunjung sedang menikmati kopi di Kopine Eyang Potro, Pakem, Sleman, Yogyakarta. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Pengunjung sedang menikmati kopi di Kopine Eyang Potro, Pakem, Sleman, Yogyakarta. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Anda pasti penasaran kan bagaimana sensasi dan asyiknya ngopi di tengah kebun salak. Itu dapat Anda dinikmati di sebuah warung kopi bernama Kopine Eyang Potro. Lokasinya, di sebelah Barat Bantaran Sungai Boyong, Kawasan Pulowatu Candibinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Warung ini tepatnya di Jalan Watuadeg-Potro, seratus meter dari simpang empat Watuadeg atau belakang barak pengungsian Watuadeg, Purwobinangun, Pakem, Sleman, yang sempat digunakan untuk pengungsian warga Turgo dari bahaya erupsi Gunung Merapi.

Tempat ini sangat recommended bagi Anda penikmat kopi Nusantara. Menikmati kopi di tengah perkebunan salak yang teduh nan hening apalagi di kala sore dan malam hari.

Di Kopine Eyang Potro ini suasananya masih sangat asri dan alami, tenang dengan kondisi udara yang masih bersih khas pedesaan lereng Gunung Merapi.

Pengunjung-sedang-menikmati-kopi-di-Kopine-Eyang-Potro-2.jpg

Tempat ini juga asyik untuk nongkrong bersama teman, sahabat dan mitra bisnis. Sebab, bangunan utamanya berbentuk limasan, tempat parkirnya cukup luas, serta dilengkapi sarana pendukung lainnya (wifi, Mushola dan lain sebagainya).

Sang Pemilik Usaha Kopine Eyang Potro, Agung  Hernawan mengaku usaha ini baru berjalan sekitar satu bulan lalu. Ia memilih kampung halamannya untuk mengembangkan bisnis kopi dan kuliner dengan dibantu saudaranya yaitu Gaguk dan sejumlah karyawan.

Agung menceritakan, sebelum membuka warung Kopine Eyang Potro, pada 2014 ia telah membuka warung kopi di Jalan Panembahan No. 9 Kota Yogyakarta. Sejak kecil, tutur Agung dirinya dan Titik, istrinya memang penggemar kopi. "Istri saya di masa kecilnya suka nguntut-i kopi," kelakarnya.

Istilah atau kebiasaan nguntut, tidak asing di Yogyakarta. Dulu sebagian anak-anak kerap melakukannya. Caranya kopi dicampur gula dengan komposisinya yang lebih banyak. Tanpa diseduh air panas. Sedikit demi sedikit dimakan, dinikmati layaknya ‘permen kopi’.

Dengan menjumputnya sedikit lalu dimasukkan ke mulut dan dikulum. Selanjutnya, tinggal menggunakan ujung ibu jari untuk mengambilnya. Karena campuran kopi dan gula otomatis akan menempel pada jari yang basah oleh air liur atau ludah.

Sementara ilmu soal kopi berikut cara meracik dan penyajiannya Agung dapatkan dari kursus Barista. Nah, dalam perjalanannya Agung Hernawan dan istrinya kemudian berinisiatif mengembangkan usaha di tanah kelahirannya Dusun Potro.

Pengunjung-sedang-menikmati-kopi-di-Kopine-Eyang-Potro-3.jpg

Itulah asal mula label usaha mereka di tempat ini. Usaha tersebut akhirnya terealisasi dan baru di launching 15 Maret 2021.

Menurutnya,  Kopine Eyang Potro, pada hari biasa (Senin-Jumat) buka dari pagi jam 10.00 WIB sampai malam jam 21. 00 WIB.  Sementara  pada akhir pekan (Sabtu -Minggu) buka mulai pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB. Sejak awal membuka usaha Agung mengaku memang berniat jualan kopi.

"Setidaknya 50 persen hanya jualan kopi. Namun penginnya sih, mengajak warga kiri kanan juga. Dimana, mereka bisa nitip aneka macam makanan. Sehingga masyarakat sekitar juga ikut terlibat di dalam usahanya," jelas Agung.

Untuk menunya, ada berbagai varian jenis racikan kopi yang ada di Nusantara ini. Soal harga, sangat terjangkau dan sangat pas dikantong terutama kalangan pelajar. Di warung ini juga disediakan aneka minuman berbasis coklat, dan susu. Aneka snack serta nasi goreng, mie dan juga ayam bakar.

Agung mengungkapkan, yang spesial dan banyak di cari oleh para konsumen adalah Kopi Eyang Kakung, dimana proses pembuatannya menggunakan gula aren. Sementara untuk biji kopinya ia gunakan kopi organik dari Lereng Gunung Merapi.

"Kopi yang kami jual hasil budidaya petani kopi di Lereng Gunung Merapi di Cangkringan, Sleman," jelas Agung  Hernawan, pemilik usaha Kopine Eyang Potro, sebuah warung kopi di antara kebun salak Kabupaten Sleman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES